Mohon tunggu...
Piggi Cahya Muhamad
Piggi Cahya Muhamad Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing

Peace, Equal, Love, Empathy, Respect

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Orang Objektif Itu Sulit

25 Juni 2023   15:56 Diperbarui: 25 Juni 2023   16:20 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kalian merasa sulit untuk tetap objektif dalam menilai sesuatu? Bagi sebagian orang, mungkin menjadi objektif terdengar seperti hal yang mudah dilakukan, tetapi kenyataannya, menjadi objektif itu sulit. Objektivitas berarti mampu melihat sesuatu dengan tidak terpengaruh oleh emosi, pendapat pribadi, atau pengalaman pribadi yang mempengaruhi persepsi kita. Namun, dengan adanya bias-bias bawaan dan pengaruh lingkungan, menjaga objektivitas dapat menjadi tantangan yang nyata.

Mengapa Sulit Menjadi Objektif?

Ada beberapa alasan mengapa sulit untuk menjadi objektif. Pertama, kita cenderung memiliki bias yang tersembunyi. Bias ini bisa berupa preferensi pribadi, pandangan politik, atau pengalaman hidup yang mempengaruhi cara kita melihat dunia. Misalnya, jika kita sudah memiliki pendapat yang kuat tentang suatu masalah, kita cenderung mencari bukti yang mendukung pandangan kita dan mengabaikan bukti yang bertentangan. Kita ingin membenarkan apa yang sudah kita yakini, dan hal ini bisa menghalangi kemampuan kita untuk melihat hal-hal dari sudut pandang yang berbeda.

Selain itu, pengaruh lingkungan juga dapat memengaruhi objektivitas kita. Teman, keluarga, dan media sosial kita dapat membentuk pandangan kita tentang suatu hal. Jika kita terpapar terus-menerus pada sudut pandang yang sama, sulit bagi kita untuk melihat sisi lain dari argumen tersebut. Kita mungkin tanpa sadar mengadopsi pendapat orang lain tanpa melakukan pertimbangan yang mendalam.

Makna Objektivitas dan Kelebihannya

Meskipun sulit untuk menjadi objektif, ini bukan berarti kita tidak boleh berusaha untuk melakukannya. Objektivitas adalah kemampuan yang sangat berharga, terutama dalam konteks pemikiran kritis dan pengambilan keputusan yang baik. Dengan berusaha menjadi objektif, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar kita dan membuat keputusan yang lebih baik pula.

Objektivitas memungkinkan kita melihat banyak sudut pandang dan menggabungkannya dalam analisis kita. Dalam situasi yang kompleks, seperti isu-isu sosial atau politik, melihat dari berbagai perspektif memungkinkan kita untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan memahami alasan di balik pendapat orang lain. Hal ini memperluas wawasan kita dan membantu kita memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia.

Mengatasi Tantangan Menjadi Objektif

Meskipun menjadi objektif itu sulit, ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mencoba mengatasi tantangan tersebut. Pertama, kita perlu mengenali adanya bias-bias yang mungkin kita miliki. Sadari bahwa kita semua memiliki bias tertentu, dan berusaha untuk mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda-beda. Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri, "Apakah ada bukti yang bertentangan dengan pendapat saya? Apakah ada argumen yang mungkin saya abaikan?"

Selanjutnya, kita perlu berusaha untuk mendengarkan dengan seksama. Ketika berdiskusi dengan orang lain, jangan terburu-buru untuk menolak pendapat mereka atau membenarkan pendapat kita sendiri. Dengarkan dengan hati-hati apa yang mereka katakan dan cobalah untuk memahami alasannya. Dengan cara ini, kita dapat melihat argumen dari perspektif yang berbeda dan memperoleh pemahaman yang lebih baik.

Terakhir, penting untuk mencari informasi dari berbagai sumber yang berbeda. Jangan hanya mengandalkan satu sumber atau satu sudut pandang saja. Membaca berita dari berbagai sumber, mendengarkan podcast, atau mengikuti perkembangan isu melalui media sosial yang beragam dapat membantu kita melihat isu-isu dari berbagai sudut pandang. Semakin banyak informasi yang kita dapatkan, semakin baik kita dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap.

Kesimpulan

Menjadi orang objektif memang sulit, tetapi ini adalah kemampuan yang berharga. Dengan kesadaran akan bias kita sendiri, kemauan untuk mendengarkan dengan hati-hati, dan upaya untuk mencari informasi dari berbagai sumber, kita dapat meningkatkan objektivitas kita. Dalam dunia yang penuh dengan perbedaan pendapat dan kompleksitas, objektivitas adalah kualitas yang sangat berharga untuk dimiliki. Dengan menjadi objektif, kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar kita dan membuat keputusan yang lebih baik pula.

Referensi:

  • Kahneman, D. (2011). Thinking, fast and slow. Macmillan.
  • Stanovich, K. E. (2013). How to think straight about psychology. Pearson.
  • McRae, R. R. (Ed.). (2017). The Oxford handbook of personality and social psychology. Oxford University Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun