Mohon tunggu...
Piggi Cahya Muhamad
Piggi Cahya Muhamad Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing

Peace, Equal, Love, Empathy, Respect

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Orang Idealis VS Orang Realistis, Kalian yang Mana?

23 Juni 2023   09:30 Diperbarui: 23 Juni 2023   09:40 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Idealist VS Realists | Sumber Gambar : Youth Sport

Saat kita berbicara tentang pandangan hidup, seringkali kita membagi orang-orang menjadi dua kelompok yang berbeda: orang idealis dan orang realistis. Orang idealis adalah mereka yang memiliki harapan dan impian tinggi, yang melihat dunia dengan cara yang sangat positif dan optimis. Di sisi lain, orang realistis lebih cenderung melihat dunia dengan kacamata yang lebih objektif, menerima kenyataan apa adanya, dan menghadapinya dengan sikap yang lebih rasional. Jadi, pertanyaannya adalah, di antara kalian semua, kalian termasuk orang yang mana?

Orang Idealis: Berimajinasi Tinggi dan Harapan Besar

Orang idealis adalah orang-orang yang memiliki imajinasi yang tinggi dan harapan besar terhadap dunia di sekitar mereka. Mereka cenderung melihat potensi yang besar dalam setiap hal dan percaya bahwa segalanya mungkin terjadi. Orang-orang ini berpikir bahwa mereka dapat membuat perubahan positif di dunia, bahkan dalam skala yang kecil sekalipun. Mereka memandang hidup sebagai ladang kesempatan dan percaya bahwa dengan tekad dan usaha yang keras, impian mereka bisa menjadi kenyataan.

Banyak orang idealis yang terinspirasi oleh cita-cita luhur, seperti perdamaian dunia, kesetaraan sosial, atau keberlanjutan lingkungan. Mereka percaya bahwa melalui tindakan dan usaha mereka, mereka dapat mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. Orang-orang ini sering kali memiliki visi jauh ke depan, melihat potensi dan peluang di masa depan yang mungkin terlewatkan oleh orang lain.

Namun, sebagai orang idealis, kita juga perlu menyadari tantangan dan hambatan yang mungkin kita hadapi dalam mewujudkan impian kita. Tidak semua hal berjalan sesuai rencana, dan seringkali kita akan mengalami kegagalan dan rintangan di sepanjang jalan. Namun, bukan berarti kita harus menyerah begitu saja. Orang idealis yang kuat akan tetap bersemangat dan berusaha mencapai tujuan mereka meski menghadapi kesulitan, dan itulah yang membedakan mereka dari orang-orang yang pesimis.

Orang Realistis: Menghadapi Kenyataan dengan Rasionalitas

Di sisi lain, kita memiliki orang realistis. Mereka melihat dunia dengan cara yang lebih objektif dan rasional. Mereka menerima kenyataan apa adanya dan mengakui bahwa tidak semua impian dan harapan dapat terwujud. Orang-orang ini berpikir logis dan cenderung mempertimbangkan fakta-fakta dan bukti sebelum membuat keputusan. Mereka tidak terlalu terjebak dalam imajinasi dan sering kali lebih fokus pada hal-hal yang dapat mereka kontrol dan pengaruhnya.

Orang realistis memiliki pemahaman yang baik tentang keterbatasan dan batasan yang ada dalam kehidupan. Mereka tidak terjebak dalam ilusi yang mengaburkan realitas, tetapi mereka melihat dunia dengan kejelasan dan objektivitas. Mereka cenderung membuat tujuan yang lebih terukur dan lebih realistis, berfokus pada langkah-langkah konkret yang dapat mereka ambil untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk memiliki ekspektasi yang realistis dan menghindari kekecewaan yang berlebihan.

Namun, sebagai orang realistis, kita juga harus berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam sikap yang terlalu skeptis atau pesimis. Terlalu banyak skeptisisme dapat menghambat kemampuan kita untuk melihat potensi dan peluang yang ada di sekitar kita. Memang benar bahwa dunia memiliki banyak tantangan dan masalah yang kompleks, tetapi dengan pendekatan yang rasional dan solutif, kita masih dapat membuat perubahan positif dalam skala yang lebih kecil.

Keseimbangan adalah Kunci

Sebenarnya, saya percaya bahwa memilih di antara menjadi orang idealis atau orang realistis bukanlah pilihan yang mutlak. Sebaliknya, saya percaya bahwa keseimbangan antara keduanya adalah kunci untuk memiliki pandangan hidup yang sehat dan berkelanjutan. Dalam hidup ini, kita perlu memiliki mimpi dan tujuan yang tinggi, yang memotivasi kita untuk berusaha lebih baik dan membuat perubahan positif. Namun, kita juga perlu memahami kenyataan yang ada di sekitar kita dan menghadapinya dengan rasionalitas.

Dengan menjadi idealis yang memiliki visi dan semangat, kita dapat memacu diri kita sendiri untuk mencapai hal-hal yang besar. Namun, dengan mengadopsi sikap realistis, kita dapat menghadapi kenyataan dengan objektivitas dan mempertimbangkan langkah-langkah yang nyata untuk mencapai tujuan tersebut. Melalui kombinasi ini, kita dapat mengatasi tantangan dan rintangan dengan lebih efektif, sambil tetap menjaga semangat dan optimisme kita.

Jadi, di antara kalian semua, apakah kalian lebih condong menjadi orang idealis atau orang realistis? Sebagai generasi muda Indonesia, kita memiliki peran penting dalam membentuk masa depan negara kita. Dengan memiliki visi yang tinggi dan keberanian untuk menghadapi kenyataan, kita dapat menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan dan kebaikan. Yang terpenting, jangan pernah takut untuk bermimpi besar dan berusaha mewujudkannya, karena setiap perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan oleh orang-orang seperti kita.

Referensi:

  • Smith, J. (2018). Idealism and realism. In Stanford Encyclopedia of Philosophy.
  • Schneider, S. (2017). Realism. In Internet Encyclopedia of Philosophy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun