Mohon tunggu...
Piggi Cahya Muhamad
Piggi Cahya Muhamad Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing

Peace, Equal, Love, Empathy, Respect

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fandom VS Haters: Fenomena Penggemar Fanatik dan Pembenci di Dunia K-Pop

7 Juni 2023   14:36 Diperbarui: 7 Juni 2023   14:46 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Fandom dan Haters?

K-Pop telah mengalami popularitas yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, memperoleh basis penggemar yang semakin besar di seluruh dunia. Dalam fenomena ini, dua kelompok utama yang kerap menjadi sorotan adalah fandom dan haters. Fandom adalah kelompok penggemar yang sangat setia dan bersemangat terhadap artis K-Pop, sedangkan haters adalah kelompok yang memiliki sikap negatif dan berusaha merendahkan artis atau penggemar K-Pop.

Fandom dapat menjadi kekuatan yang luar biasa dalam mendukung kesuksesan artis K-Pop. Mereka membentuk komunitas di media sosial, mendukung idola mereka dengan membuat tagar trending, mengatur proyek amal, dan memberikan dukungan moril dan finansial. Fandom sering kali menjadi sumber energi positif dan semangat bagi artis, memberikan mereka motivasi yang kuat dalam menjalani karier mereka.

Namun, di sisi lain, fenomena fandom juga memiliki sisi yang tidak menyenangkan, yaitu haters. Haters adalah kelompok yang tidak menyukai atau bahkan membenci artis K-Pop atau fandom tertentu. Mereka sering kali menyebarkan komentar negatif, mencoba merusak citra artis, atau bahkan melakukan pelecehan secara verbal. Haters dapat muncul dari berbagai alasan, seperti iri dengan popularitas artis atau rasa tidak suka terhadap karakteristik musik atau gaya penampilan artis tersebut.

Mengapa Fenomena Fandom dan Haters Muncul di Dunia K-Pop?

Fenomena fandom dan haters di dunia K-Pop dapat dijelaskan oleh beberapa faktor. Pertama, kemajuan teknologi dan kehadiran media sosial telah memungkinkan para penggemar untuk terhubung secara langsung dengan artis dan sesama penggemar. Media sosial menjadi wadah di mana mereka dapat berinteraksi, berbagi informasi, dan menunjukkan dukungan mereka. Namun, dalam lingkungan yang terbuka ini, ada ruang bagi haters untuk menyebarkan kebencian dengan mudahnya.

Selain itu, popularitas artis K-Pop yang meningkat pesat juga dapat menjadi sumber ketidakpuasan dan kecemburuan bagi sebagian orang. Beberapa orang mungkin merasa terancam oleh kesuksesan artis K-Pop dan pengaruh besar yang mereka miliki. Hal ini dapat memicu kemunculan haters yang mencoba merendahkan dan mencemarkan nama baik artis atau fandom tertentu.

Dampak Positif dan Negatif Fandom dan Haters di Dunia K-Pop

Fandom yang setia dan bersemangat dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi artis K-Pop. Mereka adalah kekuatan utama di balik kesuksesan konser, perilisan album, dan pencapaian artis dalam tangga lagu. Dukungan mereka juga dapat membantu artis memenangkan penghargaan dan mendapatkan pengakuan internasional. Selain itu, banyak fandom K-Pop yang menginisiasi proyek amal sebagai bentuk penghargaan mereka kepada artis dan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Di sisi lain, haters dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. Komentar negatif dan pelecehan verbal yang mereka sebarkan dapat memberikan tekanan psikologis kepada artis dan penggemar. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka. Haters juga dapat mencoba merusak citra artis dengan menyebarkan informasi palsu atau mengedit foto dan video untuk memfitnah. Dalam beberapa kasus ekstrem, haters dapat mempengaruhi karier seseorang secara serius.

Saya pribadi melihat fenomena fandom dan haters di dunia K-Pop sebagai hasil dari perubahan budaya digital. Kemajuan teknologi memberikan akses langsung kepada penggemar untuk terhubung dengan artis idola mereka, tetapi juga memberi celah bagi haters untuk menyebarkan kebencian dengan mudahnya. Saya percaya bahwa penting bagi kita untuk menghargai perbedaan dan menghindari terjebak dalam kebencian dan provokasi. Sebagai penggemar atau bukan, kita dapat belajar dari fenomena ini dan menjaga etika di media sosial. Dalam dunia K-Pop yang semakin kompleks, kita dapat menunjukkan dukungan tanpa harus menyerang atau merendahkan pihak lain.

Referensi:

  • Kim, J. (2020). Examining the Effects of K-Pop Fandom Activities on Fans' Perceived Social Support, Music Involvement, Psychological Well-being, and Civic Engagement. Journal of Media Economics and Culture, 13(1), 31-57.
  • Jin, D. Y. (2020). BTS effects: How a Korean boy band is changing the rules of branding and marketing of Western music. Journal of Business Research, 117, 623-629.
  • DeGuzman, R. M., & Villanueva, R. (2020). What Fans Do, Who They Are, and Why They Matter in the Music Industry. Journal of Creative Communications, 15(2), 210-228.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun