Mohon tunggu...
Piggi Cahya Muhamad
Piggi Cahya Muhamad Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing

Peace, Equal, Love, Empathy, Respect

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Celebrity Worship Syndrome: Perilaku Obsesif yang Tidak Sehat

6 Juni 2023   11:00 Diperbarui: 6 Juni 2023   11:03 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Singer | Sumber Gambar : Unsplash

Siapa di antara kita yang tidak pernah terpikat oleh pesona seorang selebriti? Dalam dunia digital yang serba terhubung seperti sekarang, mengagumi selebriti bisa menjadi sesuatu yang sangat umum. Namun, ketika kekaguman ini berubah menjadi obsesi yang tak terkendali, bisa jadi kita sedang terjebak dalam apa yang disebut sebagai "Celebrity Worship Syndrome" atau Sindrom Pengaguman Selebriti. Fenomena ini menggambarkan perilaku obsesif yang tidak sehat terhadap selebriti dan bisa memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan kita.

Mengapa Kita Begitu Tergila-gila?

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Celebrity Worship Syndrome, mari kita cari tahu mengapa kita menjadi begitu tergila-gila dengan selebriti. Salah satu alasan utamanya adalah dorongan kita untuk menghubungkan diri dengan figur yang dianggap sukses, terkenal, dan diidolakan oleh banyak orang. Saat kita melihat kehidupan glamor yang mereka jalani di media sosial, kita sering kali tertarik untuk merasakan sebagian kecil dari kehidupan yang serba mewah tersebut.

Selain itu, selebriti sering kali dianggap sebagai simbol keberhasilan dan keindahan. Kita mengagumi mereka karena mereka mewakili citra sempurna yang kita inginkan untuk diri kita sendiri. Mengagumi selebriti juga dapat memberikan kita rasa pengakuan sosial, di mana kita merasa lebih bernilai karena kita mengikuti tren dan mengenal kehidupan selebriti yang terkini.

Ketika Kegilaan Menjadi Tidak Sehat

Meskipun mengagumi selebriti adalah hal yang wajar, masalah timbul ketika kekaguman ini berubah menjadi obsesi yang tidak sehat. Celebrity Worship Syndrome terbagi menjadi tiga tipe, yaitu pengagum pasif, pengagum intens, dan pengagum obsesif. Pada tingkat yang lebih ekstrem, pengagum obsesif ditandai dengan perilaku yang mengganggu kehidupan sehari-hari, seperti menghabiskan waktu yang berlebihan untuk mengikuti kehidupan selebriti, mengabaikan tanggung jawab, atau bahkan mengalami masalah hubungan antarpersonal.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengalami Celebrity Worship Syndrome cenderung merasa rendah diri dan tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri. Mereka menggunakan selebriti sebagai sarana untuk melarikan diri dari realitas yang mungkin tidak memuaskan atau mengisi kekosongan emosional dalam hidup mereka. Sebagai hasilnya, mereka menghabiskan waktu dan energi yang berlebihan untuk memantau setiap langkah selebriti favorit mereka, bahkan mungkin mengorbankan waktu bersama keluarga dan teman-teman.

Memahami Dampak dan Mengatasi Sindrom

Sekarang, mari kita bahas mengenai dampak yang bisa ditimbulkan oleh Celebrity Worship Syndrome. Pertama-tama, kecenderungan mengagumi selebriti ini dapat merusak kesehatan mental kita. Kita mungkin merasa cemburu dan tidak puas dengan kehidupan kita sendiri ketika dibandingkan dengan kehidupan selebriti yang tampak sempurna. Perasaan ini bisa menyebabkan depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri.

Selain itu, Celebrity Worship Syndrome juga dapat berdampak negatif pada hubungan antarpersonal kita. Kita mungkin terlalu terfokus pada selebriti kita yang kita kultuskan, sehingga mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang-orang di sekitar kita. Pasangan, keluarga, dan teman-teman kita mungkin merasa diabaikan dan tidak dihargai, yang dapat menyebabkan konflik dan kehancuran hubungan.

Untuk mengatasi Celebrity Worship Syndrome, pertama-tama kita perlu menyadari dan menerima bahwa selebriti hanyalah manusia biasa dengan kehidupan pribadi mereka sendiri. Mereka juga menghadapi tekanan dan tantangan yang sama seperti kita. Selanjutnya, kita perlu mengalihkan perhatian dan energi kita ke hal-hal yang lebih konstruktif dan membangun, seperti mengembangkan hobi, menjalin hubungan sosial yang lebih baik, dan mencapai tujuan pribadi kita sendiri.

Sindrom Pengaguman Selebriti mungkin tampak seperti sesuatu yang tidak berbahaya atau bahkan lucu, tetapi sebenarnya bisa memiliki dampak yang serius pada kesejahteraan kita. Jadi, saat kamu merasa terjebak dalam kegilaan selebriti, tanyakan pada dirimu sendiri, apakah obsesi ini membawa manfaat positif bagi hidupmu? Jika tidak, sudah saatnya kita mengendalikan kegilaan kita dan fokus pada kehidupan kita sendiri yang sesungguhnya.

Referensi:

  • Maltby, J., Day, L., McCutcheon, L. E., Gillett, R., Houran, J., & Ashe, D. (2004). Celebrity Worship using an adapted scale. Association for Psychological Science, 15(2), 115-119.
  • Maltby, J., Giles, D. C., Barber, L., & McCutcheon, L. E. (2005). Intense-personal Celebrity Worship and Body Image: Evidence of a link among female adolescents. British Journal of Health Psychology, 10(1), 17-32.
  • McCutcheon, L. E., Ashe, D. D., Houran, J., & Maltby, J. (2003). A cognitive profile of individuals who tend to worship celebrities. Journal of Psychology, 137(4), 309-322.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun