Mohon tunggu...
Adnan Anwar
Adnan Anwar Mohon Tunggu... -

Indahnya berbagi ilmu dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tolong-tolong !

26 Mei 2011   09:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:12 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

”Nduk!!” kata bapakku memulai pembicaraan. ”Suara yang seringkali muncul dalam pikiranmu itu adalah suara hatimu sendiri, hati yang dulu selalu kamu isi dengan ketakwaan kepada Rabb-mu. Maka ketika kamu berbuat maksiat, ketika kamu berbuat yang tidak baik, hati kecilmu itu merasa kesakitan dan sebenarnya kamu menyadarinya tetapi terkalahkan oleh hawa nafsumu. Ketika itu juga hati sucimu menyuarakan kebaikanmu yang masih tersisa untuk menyadarkan dirimu dari kesesatan. Makanya, segeralah kamu bertaubat, istighfar, minta ampun kepada Tuhan. Mulailah hidupmu yang baru. ” Begitulah akhir nasehat dari bapakku yang benar-benar aku perhatikan.

Semenjak saat itu aku mulai rajin lagi beribadah dan menghormati orang lain, serta sedikit demi sedikit kebiasaan burukku mulai aku tinggalkan. Teman-temanku yang masih saja ingin mengajakku kembali, walaupun aku tidak mau, ingin sekali kubagikan pengalaman ini dengan mereka tetapi itu tidak mungkin. Mereka tidak akan percaya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun