Piethein Wakum,S.IP.,M.M-Energi Negatif yang akan merasuk ambisius dalam perlombaan politik untuk mencapai tujuan pada pesta demokrasi tahun 2024 mendatang kian menghembus aroma misteri.
Edukasi Politik, tidak akan berjalan murni diatas rel demokrasi Pancasila, karena sosialisasi politik lebih cenderung kepada peran religi ketimbang tujuan luhur negara. Komunikasi politik akan diwarnai dengan ketidak santunan oleh praktisi-praktisi politik yang penuh kontraversial.
Media Massa atau Mediasi Sosial, akan menjadi busur yang melepaskan anak panah yang tajam dan nyasar membidik nurani hingga tamen-tamen sosial tak mampu membendung setiap sekat dalam kesatuan pluralisme.
Misteri ini akan menjadi domain dalam domino politik menuju puncak Pesta Demokrasi tahun mendatang (2024).
Oleh karena itu, KENCANGKAN PERSATUAN SEJAK DINI DIATAS KOTA KARANG PANAS YANG TEGUH. Agar dinamisasi sosial politik di Daerah Biak Numfor dan Supiori memiliki tameng-tameng sosial yang kokoh dalam menjaga dan mengantisipasi energi-energi negatif yang merayapi sekat-sekat pluralisme yang ada.
Semua Etnis dan semua Agama, semua organisasi organik dan non organik yang hidup berdampingan diatas kota KARANG PANAS negerinya Para Jawara, tetap teguh dalam prinsip Budaya Byak " BABE SYOWI " Dengan menghormati Orang Asli dan Peranakan Biak, serta Agamanya dan Budayanya, akan menjadikan semuanya menjadi satu lapisan masyarakat dalam kesatuan masyarakat Biak Numfor dan Supiori yang anti, tidak dapat atau mudah terprovokasi dengan Energi Negatif "3A" (Ajakan, Ajaran, dan Ancaman) dari Luar Daerah Biak Numfor dan Supiori yang akan berdampak kepada instabilitas dan konflik Antagonisme.
Semua Lapisan masyarakat Biak Numfor dan Supiori, tetap berpegang dan berpedoman kepada nilai-nilai dan norma norma yang terkandung didalam lima Sila Falsafah Hidup Bangsa Indonesia " Pancasila "
" BYAK BUKANLAH DAERAH LAIN, DAERAH LAIN DI BIAK NUMFOR DAN SUPIORI ADALAH BYAK " (PHW).
Salam Damai
Syowi ma Kasumasa