Mohon tunggu...
Pieter Sanga Lewar
Pieter Sanga Lewar Mohon Tunggu... Guru - Pasfoto resmi

Jenis kelamin laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kerajaan Seribu Tahun

30 Juni 2023   09:37 Diperbarui: 30 Juni 2023   09:42 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sang teolog penjala manusia

masih tegak berdiri menatap langit,

bergeming tanpa sepotong kata,

terus menyaksikan peristiwa ilahi,

yang tersuguh menakjubkan mata

Seorang malaikat Allah

turun dari surga

memegang anak kunci jurang maut,

menenteng sebuah rantai besar,

menangkap naga si iblis,

menjerat ular tua si setan,

mengikatnya seribu tahun lamanya,

melemparkannya ke dalam jurang maut,

menutup jurang maut itu,

memeterainya di atasnya,

supaya tidak bangkit lagi,

menyesatkan bangsa-bangsa,

sebelum berakhirnya zaman seribu tahun itu

sebelum dilepaskannya untuk sedikit waktu

Sang teolog penjala manusia

masih tegak berdiri menatap langit,

bergeming tanpa sepotong kata,

terus menyaksikan peristiwa ilahi,

yang tersuguh menakjubkan mata

Terlihat takhta-takhta di surga,

orang-orang yang duduk di atasnya

yang diberi kuasa menghakimi

Terlihat jiwa-jiwa mereka,

yang telah dipenggal kepalanya

karena kesaksian tentang Yesus,

karena kesaksian akan Firman Allah,

karena tidak menyembah binatang itu,

karena tidak menerima tanda di dahinya

Jiwa-jiwa itu hidup kembali,

mereka memerintah sebagai raja

bersama dengan Sang Kristus

untuk masa seribu tahun

Tetapi orang mati yang lain,

tidak akan dibangkitkan

sebelum masa seribu tahun ini berakhir

Sang teolog penjala manusia

masih tegak berdiri menatap langit,

bergeming tanpa sepotong kata,

terus menyaksikan peristiwa ilahi,

yang tersuguh menakjubkan mata

Inilah kebangkitan pertama

Berbahagialah dan kuduslah mereka

yang mendapat bagian kebangkitan pertama,

kematian kedua takan akan menghampiri mereka,

mereka menjadi imam-imam Kristus,

mereka menjadi imam-imam Allah,

mereka memerintah sebagai raja,

memerintah bersama dengan Dia,

untuk seribu tahun lamanya

(Sumber, Why 20: 1-6)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun