Laki-laki pemegang tongkat kegembalaan Odessa
memakai solideo dan mitra di kepala
bergeming menatap langit maligai
menyaksikan sejuta peristiwa ilahi
Seorang malaikat melayang
turun dari pintu surga,
yang diberi kuasa besar,
yang kemuliaannya menerangi bumi
Ia berseru dengan suara keras-kuat:
"Sudah rubuh,
sudah rubuh Babel,
kota besar itu,
yang telah menjadi kediaman roh jahat,
persembunyian semua roh najis,
persembunyian segala burung najis dan dibenci,
karena semua bangsa dan kaum
minum anggur hawa nafsu cabulnya,
karena raja-raja bumi
telah berbuat cabul dengan dia,
karena pedagang bumi menjadi kaya
oleh kelimpahan hawa nafsunya"
Laki-laki pemegang tongkat kegembalaan Odessa
memakai solideo dan mitra di kepala
bergeming menatap langit maligai
menyaksikan sejuta peristiwa ilahi
Terdengar suara lain berkata:
"Pergilah kamu, hai umat-Ku,
pergilah dari hadapannya
supaya kamu jangan mengambil
bagian dalam dosa-dosanya,
supaya kamu jangan turut
ditimpa malapetaka-malapetakanya;
sebab dosanya bertimbun-timbun
menjulang ke langit tinggi
dan Allah telah mengingat segala kejahatannya
Balaskanlah kepadanya
sama seperti dia juga membalaskan,
berikanlah kepadanya dua kali lipat
menurut pekerjaannya,
campurkanlah baginya dua kali lipat
di dalam cawan pencampurannya;
berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan,
sebanyak kemuliaan dan kemewahan,
yang telah ia nikmati di  bumi
Sebab ia berkata di dalam hatinya:
'aku bertakhta seperti ratu,
aku bukan janda,
aku tidak akan pernah berkabung'
Sebab itu,
segala malapetaka akan datang,
datang dalam suatu hari,
yaitu sampar, perkabungan, dan kelaparan,
ia akan dibakar dengan api,
karena Tuhan yang menghakimi dia
adalah Tuhan Allah yang perkasa"
Laki-laki pemegang tongkat kegembalaan Odessa
memakai solideo dan mitra di kepala
bergeming menatap langit maligai
menyaksikan sejuta peristiwa ilahi
Suara itu terus berkata:
"Raja-raja di bumi,
yang telah berbuat cabul
yang hidup dalam kelimpahan dengan dia,
akan menangisi dan meratapinya
bila melihat asap api yang membakarnya
mereka akan berdiri jauh-jauh
karena takut akan siksaannya
mereka pun akan bersuara:
'Celaka, celaka engkau,
hai kota yang besar,
Babel, hai kota kuat,
sebab dalam satu jam saja,
sudah berlangsung penghakimanmu'"
Laki-laki pemegang tongkat kegembalaan Odessa
memakai solideo dan mitra di kepala
bergeming menatap langit maligai
menyaksikan sejuta peristiwa ilahi
Suara lain itu terus bercerita:
"Pedagang-pedagang di bumi menangis,
mereka berkabung karena dia,
karena tak lagi orang membeli barang,
barang dagangan dari emas dan perak,
barang permata dan mutiara,
barang lenan halus dan kain ungu,
barang sutera dan kain kirmizi,
barang-barang dari gading,
barang  kayu yang harum baunya,
barang tembaga, besi, dan pualam,
barang terbuat dari kayu mahal,
barang kulit manis dan rempah-rempah,
barang wangi-wangian, mur, dan kemenyan,
barang minuman anggur murni,
barang minyak, tepung, dan gandum,
binatang lembu sapi, domba, dan kuda,
kereta, budak, dan bahkan nyawa manusia
Mereka pun akan bersuara:
'Sudah lenyap buah-buahan,
yang diingini hatimu;
segala yang mewah,
segala yang indah,Â
telah hilang daripadamu,
dan tak akan ditemukan lagi'
Mereka yang memperdagangkan barang itu,
yang telah jadi kaya oleh dia,
akan berdiri jauh-jauh,
karena takut akan siksaannya;
mereka menangis dan meratap berseru:
'Celaka, celaka, kota besar,Â
yang berpakaian lenan halus,Â
kain ungu dan kain kirmizi,
yang dihiasi dengan emas,Â
yang dihiasi dengan permata,
yang dihiasi dengan mutiara,
karena dalam satu jam saja
kekayaan sebanyak itu akan binasa'"
Laki-laki pemegang tongkat kegembalaan Odessa
memakai solideo dan mitra di kepala
bergeming menatap langit maligai
menyaksikan sejuta peristiwa ilahi
Suara lain itu terus berkata:
"Setiap nakhoda dan pelayar,
anak-anak kapal,
semua orang pelaut,
berdiri jauh-jauh,
ketika melihat asap api membakarnya,
mereka berseru:
'Kota manakah yang samaÂ
dengan kota besar itu?'
Mereka lalu mengambil debu,
menghamburkan debu di atas kepala mereka,
mereka menangis sambil meratap:
'Celaka, celaka, kota besar,
yang olehnya semua orang,
yang mempunyai kapal di laut,Â
telah menjadi kayaÂ
oleh barangnya yang mahal,
sebab dalam satu jam saja
semua itu sudah binasa.
Bersukacitalah atas dia,
hai surga dan hai kamu,
                  orang-orang kudus,
                  rasul-rasul,
                  nabi-nabi,
karena Allah telah menjatuhkan hukuma,
hukuman atas dia karena kamu'"
(Sumber, Why 18: 1-20)