Mohon tunggu...
Pieter Sanga Lewar
Pieter Sanga Lewar Mohon Tunggu... Guru - Pasfoto resmi

Jenis kelamin laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nukilan Homo Sapiens: Sebelas Januari

11 Januari 2023   22:18 Diperbarui: 11 Januari 2023   22:21 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membiarkan korupsi hari ini akan memusnahkan dasar keadilan sampai ke generasi yang akan datang

(Bahasa Indonesia)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi sejak 5 September 2022. Lukas Enembe ditangkap saat berada di sebuah restoran di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 11.00 WIT. Sesaat setelah penangkapan Lukas Enembe, terjadi sejumlah gesekan di beberapa titik lokasi hingga menyebabkan jatuhnya satu korban jiwa. Situasi di Jayapura memanas setelah Lukas Enembe ditangkap sehingga Polda Papua tingkatkan patroli.  

"Istilah korupsi, suap, pembobolan, mark up, catut, artinya sama. Tidak jujur. Artinya sama, tidak menuju ke keadilan sosial. Artinya juga, merampas nyawa kehidupan lain," tutur Arswendo Atmowiloto. Korupsi itu mendatangkan prahara bagi semua makhluk, termasuk manusia itu sendiri. Koruptor adalah orang yang paling egois, hanya memikirkan dirinya sendiri, hidup dalam keluberan harta tanpa mengingat penderitaan orang lain yang hidup dalam jeratan kesulitan. Egoisme telah membunuh keagungan cinta, yang adalah hadiah Tuhan yang sangat agung, dan menguburkannya dalam kerakusan, kelobaan, keserakahan, dan ketamakan.

Sungguh, tiada kehinaan yang lebih dahsyat  daripada kekayaan  harta dunia  yang diriasi dengan kerakusan, kelobaan, ketamakan, dan keserakahan hati manusia.   Injil Lukas (12:15) mengingatkan, "... "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu." Bahkan, Paulus menegaskan, "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: 'Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau,'" (Ibr 13: 5). Sementara itu, Injil Matius mengingatkan, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya  dan pencuri membongkar serta mencurinya. 6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya," (Mat 6:19-20).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun