Langkah-langkah kegiatan menemukan (inkuiri) mencakup (1) merumuskan masalah, (2) mengamati dan melakukan observasi, (3) menganalisis dan menyajikan hasil temuannya dalam berbagai bentuk seperi tulisan, laporan, gambar, dan tabel, (4) mengkomunikasikan hasil temuannya kepada teman sekelas dan guru atau kepada orang lain.
Ketiga, bangkitkan dan kembangkan sifat ingin tahu siswa melalui kegiatan bertanya. Pengetahuan yang dimiliki siswa selalu dimulai dari 'bertanya' untuk menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah dike-tahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui.Â
Dalam pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk (1) menggali informasi, (2) mengecek pemahaman siswa, (3) membangkitkan respon kepada siswa, (4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, (5) mengetahui hal-hal yangsudah diketahui siswa, (6) memfokuskan perhatian siswa kepada sesuatu yang dikehendaki guru, (7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, dan (8) menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
Keempat, ciptakan kondisi 'masyarakat belajar' Â yang mendorong siswa untuk belajar dalam kelompok-kelompok karena hasil pembelajaran yang diperoleh dari kerja sama dengan orang lain akan jauh lebih bertahan dalam ingatan siswa. Â
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok belajar yang anggotanya heterogen. Yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, dan yang cepat menangkap mendorong temannya yang lambat.
Kelima, hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Dalam pendekat-an kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Pemodelan dapat dirancang de-ngan melibatkan siswa.Â
Seorang siswa dapat ditunjuk untuk memberi contoh ke-pada temannya. Model pun dapat didatangkan dari luar lingkungan sekolah atau kelas untuk menampilkan atau memperagakan pembelajaran suatu materi sehingga merangsang minat siswa.
Keenam, lakukan refleksi pada akhir setiap pembelajaran. Refleksi meru-pakan  cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan.Â
Guru menyisakan waktu agar siswa me-lakukan  refleksi berupa (1) pernyataan langsung tentang apa yang diperolehnya pada pembelajaran itu, (2) catatan atau jurnal di buku siswa, (3) kesan dan saran siswa tentang pembelajaran di hari itu, (4) diskusi, dan (5) hasil karya.
Ketujuh, lakukan penilaian yang sebenarnya (seaslinya) dengan berbagai model penilaian. Penilaian merupakan proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberi gambaran perkembangan pembelajaran siswa.Â
Oleh karena itu, data yang dikumpulkan harus berasal dari kegiatan nyata siswa yang dikerjakan pada saat melakukan proses pembelajaran. Penilaian autentik terhadap siswa mempunyai beberapa karakteristik, yaitu (1) dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran, (2) digunakan untuk formatif atau sumatif, (3) yang diukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta, (4) penilaian berkesinam-bungan, (5) penilaian bersifat integratif, dan (6) dapat digunakan sebagai umpan balik.Â