Mohon tunggu...
Pieter Torobi
Pieter Torobi Mohon Tunggu... -

jalan-jalan menikmati keindahan alam laut dan darat merupakan kesenanganku .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Kami Juga Mau Pintar

2 Desember 2014   04:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:17 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak kami juga mau pintar, mungkin itu sepenggal kalimat yang bisa keluar dari mulut para orang tua di kampung Wabuayar Distrik Ampimoi Kab. Kepulauan Yapen. Mengapa demikian? Karena hingga saat ini kampung Wabuayar belum ada Sekolah Dasar untuk anak-anak disana menimba ilmu seperti membaca, menulis, menghitung dan sebagainya. Kampung Wabuayar berbatasan langsung dengan Kampung Wanampompi Distrik Angkaisera, oleh sebab itu untuk mencari dan menimba ilmu maka anak-anak dari kampung Wabuayar harus berjalan kaki ± 5 km ke kampung Wanampompi dan Wadapi untuk bersekolah.

Keadaan ini berjalan hampir 3 tahun, menyebabkan anak-anak malas dan putus sekolah karena lokasi sekolah terlalu jauh dari tempat tingga mereka, maka timbulah pemikiran dari salah seorang pensiunan guru tahun 2010, yaitu bapak Joab Torobi, beliau mengumpulkan masyarakat (para orang tua murid) untuk membicarakan hal tersebut sehingga mereka sepakat untuk membangun sekolah dengan swadaya dari orang tua murid.

Awal tahun 2014 Bapak Joab Torobi mulai menjalankan sekolah yang nota bene belum terdaftar atau belum diresmikan sebagai sekolah yang sah di lingkungan Dinas Pendidikan,namun dengan semangatnya ia mulai mendidik dan mengajar anak-anak di sana dengan menggunakan bangunan gereja sebagai sekolah.

[caption id="attachment_339072" align="aligncenter" width="300" caption="Bpk. Joab Torobi pensiunan guru SD (dok.pri)"][/caption]

Melihat hal itu maka para orang tua pun mulai mengambil langkah untuk membangun dengan swadaya sebuah ruang belajar yang sederhana guna anak-anak mereka. Ruang belajar untuk anak-anak pun jadi dalam kurun waktu 2 minggu dan siap digunakan.

Ruang belajar yang di bangun swadaya (dok.pri)

Pada tanggal 7 Oktober 2014 Bapak Joab Torobi bersama-sama dengan Kepala Kampung Wabuayar Bapak Yustus Mansai menyurati Bapak Bupati Kab. Kepulauan Yapen. kutipan sepenggal surat ke bupati : “Mengingat pendidikan sangat penting bagi anak-anakgenerasi penerus bangsa maka kami membuat permohonan kepada Bapak Bupati untuk membantu anak-anak kami dalam jangkauan mereka ke sekolah.Kami sadar bahwa sekolah ini belum terdaftar dan belum di buka oleh Dinas Pendidikan, namun mengingat banyak anak-anak kami usia sekolah yang mempunyai kerinduan untuk mendapatkan bekal ilmu, hingga saat ini belum ada sekolah dasar (SD) yang dibangun oleh Pemerintah, oleh sebab itu kami selaku orang tua dan pemerhati pendidikan mengambil inisiatif untuk menjalankan proses belajar mengajar pada anak-anak kami di kampung Wabuayar Distrik Ampimoi sehingga tidak menimbulkan perasaan negatif pada masyarakat kami. Demikian untuk mendapat jawaban Bapak Bupati atas permohonan kami ini, mendahului dengan ucapan terima kasih. Tuhan Yesus Berkati”.

Melihat semangat yang ada pada orang tua dan pemerhati pendidikan untuk kemajuan pendidikan bagi anak-anak di kampung Wabuayar, kiranya PEMDA (Pemerintah Daerah) dapat merespon baik usaha dari masyarakat untuk membangun dan membuka sebuah sekolah definif di kampung ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun