Seringkali sebagai umat Hindu kita mendapat lontaran pertanyaan -- pertanyaan dari umat lain terkait seputar Agama Hindu. Salah satu pertanyaan krusial yang sering muncul adalah mengapa ritual Hindu Indonesia berbeda dengan Hindu India ?
Kalo dilihat dari sisi luar, perbedaan antara Hindu Indonesia dengan Hindu India sangat kentara. Baik dari makanan yang dimakan, Pakaian sembahyang, Hari Suci yang dirayakan maupun hal-hal lain yang bisa dilihat dengan kasat mata.
Sebagai contoh, rekan-rekan kerja kami yang berasal dari negeri anak benoa dimana Veda diwahyukan, mereka mayoritas vegetarian, sementara kami dari Indonesia mayoritas non vegetarian. Kami sembahyang tiga kali yang disebut dengan Tri Sandhya, mereka temen-temen dari India biasanya sembahyang dua kali pagi dan sore.
Baca juga : Babi Panggang dan Secuil Cerita Toleransi Umat Hindu Bali
Dari berbagai tayangan serial Mahabharata, Ramayana dan film serial lain bernafaskan Hindu India yang booming di TV Nasional Indonesia memperlihatkan perbedaan yang sangat kentara dengan Hindu di Indonesia.
Bahkan diakui atau tidak, terlihat sedikit sekali orang India yang beragama Hindu bergabung bersama dalam ritual keagamaan dengan umat Hindu Indonesia.
Di dalam Hindu sendiri perbedaan cara pandang itu tidak dipermasalahkan karena tujuan kita sama dan prinsipnya pun sama. Apalagi semakin banyak orang-orang yang pergi ke India belajar spiritual dan kembali membawa pulang ilmunya mendirikan Ashram yang mungkin diawali dengan kegiatan Yoga kemudian ke hal-hal lainnya.
Menerima perbedaan pandangan itu hal yang biasa karena keberagaman dan kebebasan itu kekayaan. Hindu di India mengambil filsafat asli dari Weda dengan tradisi asli masyarakat India sedang Hindu di Bali adalah perpaduan antara filsafat Weda dan Buddha dengan upacara dan kultur khas nusantara. Agama Hindu di India lebih murni daripada di Bali.
Begitupun dengan tempat peribadatan Hindu di India menggunakan lingga/yoni sedangkan di Bali menggunakan Padmasana, bahkan tempat persembahyangan Hindu di India umumnya berupa kuil dengan bangunan tertutup, sedangkan Hindu di Bali menggunakan sistem tempat peribadatan terbuka.
Jangankan Hindu India dan Indonesia, antara Hindu Bali dengan di Jawa saja ada banyak perbedaan, untuk memahami perbedaan-perbedaan itu dapat dilihat pada sejarah perkembangan Hindu di Bali seperti yang dituturkan oleh Ida Pandita Nabe Sri Bhagavan Dwija dalam karyanya: "Hindu dalam Wacana Bali Sentris" .
Agama Hindu di Bali telah melakukan akulturasi baik dengan agama Buddha dan kebudayaan asli Indonesia, sehingga menghasilkan kebudayaan yang sedikit berbeda dengan di India.
Ini juga berarti melihat warna keragaman di dalam fenomena praktik keagamaan Hindu di Bali sebagai potret kekayaan budaya Indonesia karena Hindu di Bali ialah potret plural, keberagaman yang ada di Nusantara. Terlebih lagi di Bali memiliki suku asli yaitu suku Bali Aga.
Baca juga : Hari Raya Nyepi, Sebuah Momentum Umat Hindu Mengoreksi Diri
Saya mengutip pernyataan dari tokoh agama Mahatma Gandhi (2004:166) "Aku tidak ingin setiap sisi rumahku tertutup tembok dengan jendela serta pintu yang terkunci. Aku ingin budaya dari semua negeri berhembus ke dalam rumahku sebebas mungkin. Yang ada padaku bukanlah suatu agama yang seperti penjara".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H