Kali ini saya Piere Barutu mencoba memperkenalkan Pelleng Sicina Mbara, yang selalu tampil memukau dengan warna kuning dan merah, berbagai hiasan tambahan membuatnya semakin terlihat cantik, saat Pelleng itu dimunculkan pasti selera dan gairah akan terbangkitkan untuk mencoba serta merasakan hangatnya badan saat setiap tetesan bumbu olahan masuk ke tubuh, tetapi sekarang sudah sangat sulit dan jarang untuk di temui lagi, bahkan sampai di desa dan kota asalnya di provinsi Sumatera utara.
Suku Pakpak pemilik menu masakan ini banyak berdomisili di Sumatera utara sampai Aceh, dalam acara syukuran, setelah sembuh dari sakit, kenaikan kelas di sekolah, naik jabatan, melepas anggota keluarga yang akan merantau serta dalam menyambut tamu, biasanya orang tua, tuan rumah akan membuatkan, memasak Pelleng ini sebagai menu pengikat adat dan kebanggaan. Moderenisasi masakan nasional dan luar negeri dalam kemasan dan kemajuan yang pesat, seolah menggusur kecintaan masyarakat untuk mendoyani masakan kampung.
Mencoba berkreatifitas ibu Lydia yang bersuamikan pria suku Pakpak, ibu ini bersama ibu Las yang ahli masakan mereka berusaha mempelajari juga mengangkat kembali menu masakan nenek moyang yang berbahan baku Beras, Ayam kampung, Cabai, Kunyit, Santan Kelapa, menurut ibu Lydia butuh ketekunan mempelajari keunikan meracik bumbu Pelleng, karena walau sepintas terlihat hanya nasi kuning biasa dan gulai ayam kampung, rupanya banyak paduan bumbu tambahan lain dalam takaran dan pengolahan berbeda, jadi perlu banyak percobaan supaya pas.
Dalam suatu acara kekeluargaan, masyarakat Pakpak marga Berutu se Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi banyak tokoh dan orang tua yang hadir disajikan hidangan Pelleng Sicina Mbara dan mereka mengapresiasi sangat positif, terbukti dalam porsi jumbo dan waktu singkat ludes tanpa sisa. Dikarenakan nasi kuning dan ayam gulai selalu ditampilkan hangat dan pedas, maka dalam terjemahan bahasa Pakpak biasa ditambahkan kata Sicina Mbara.
Ibu Siahaan isteri mantan pejabat salah satu kementrian diundang secara khusus untuk datang menikmati Pelleng, setelah menikmati hidangan itu, selama puluhan tahun tinggal di kota Medan, menurutnya tidak pernah sekalipun melihat Pelleng tersaji secara unik dengan rasa yang gurih, Pelleng butuh inovasi baru sehingga bisa menjadi ikon / merek made in Indonesia, kreatifitas maksimal telah ditunjukkan secara penuh dan utuh, penggunaan bumbu yang segar, perpaduan unsur penampilan moderen dan tradisional tanpa menghilangkan makna budaya luhur dan pastinya dengan harapan semoga Pelleng Sicina Mbara bisa dilirik oleh para penikmat kuliner dari mana pun yang ingin mengenal dan mencicipi.
Njuahnjuah Banta Karina
MERDEKA !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H