Mohon tunggu...
Piere Barutu
Piere Barutu Mohon Tunggu... Administrasi - Citizen Journalism

Email : pierebarutu@gmail.com .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cibubur, Cileungsi di Tengah Harapan dan Kekhawatiran

5 Maret 2014   17:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:13 13099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_298632" align="aligncenter" width="514" caption="Jalan raya Cileungsi (di depan terminal bus) Foto oleh Piere Barutu"][/caption]

Sirene rombongan petinggi negara dan para pengiringnya memecah konsentrasi dan meminta sebagian ruas jalan dari para pengendara kendaraan bermotor yang juga sedang mengejar waktu untuk sampai ke tempat tujuan, hampir setiap hari pemandangan itu terlihat padahal padatnya kemacetan yang rutin terjadi mulai dari Cileungsi sampai pintu tol Cibubur sudah membuat gelisah warga. Beberapa waktu yang lalu pembangunan underpass yang tembus ke toll Cibubur diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi pengurai kemacetan di sekitar kawasan ini , namun hal itu ternyata tidak terwujud, beberapa media telah mengungkapkan pembangunan di Cibubur tidak terkonsep dengan baik, bahkan baru – baru ini Mal Ciputra yang berdampingan dengan perumahan Citra Gran telah di operasikan tak ayal di jam – jam sibuk dari Mal Ciputra untuk sampai ke pintu tol yang normalnya bisa di tempuh kurang lebih 10 menit bisa menjadi lebih dari 1jam.Sebelumnya Mal Cibubur Junction dan salah SPBU di sampingnya adalah titik pertama kemacetan namun sekarang hampir semua titik sampai ke simpang Cikeas dan fly over Cileungsi sudah menjadi jalur yang membuat semua pengendara akan menyesal melewatinya.

[caption id="attachment_298633" align="aligncenter" width="448" caption="Fly Over, ikon Cileungsi Foto oleh Piere Barutu"]

13939873471285350361
13939873471285350361
[/caption]

Di awal tahun ini seperti di lansir Tribun.com : http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/01/08/pembangunan-mall-di-pinggiran-jakarta-menjamur

[caption id="attachment_298634" align="aligncenter" width="448" caption="Bus APTB Cileungsi-Blok M, Foto oleh Piere Barutu"]

13939874481507059153
13939874481507059153
[/caption]

[caption id="attachment_298635" align="aligncenter" width="448" caption="Terminal Cileungsi, Foto oleh Piere Barutu"]

1393987525781660348
1393987525781660348
[/caption]

[caption id="attachment_298636" align="aligncenter" width="448" caption="Terminal Cileungsi, Foto oleh Piere Barutu"]

1393987573797116416
1393987573797116416
[/caption]

Salah satu pengembang property besar akan segera membangun mal dan hotel di Cileungsi dekat perumahan skala kota yang telah mereka bangun sebelumnya dan telah di huni ribuan orang yang telah di lengkapi dengan salah satu pasar swalayan besar. Semakin sempitnya lahan kosong di Cibubur membuat pembangunan bergeser ke arah Cileungsi, setelah fly over Cileungsi yang menjadi ikon daerah ini kawasan hunian besar telah berdiri semenjak awal tahun 2000 an, antara lain Metland, Harvest City, dan Citra Indah segera menyusul Grand Nusa Indah, ke empat perumahan tersebut menjadi primadona warga yang bekerja di Jakarta dan Bekasi, selain memberikan kenyamanan tempat tinggal setara real estate harga untuk cicilan kpr nya masih terjangkau dengan UMP DKI Jakarta dan Bekasi. Antusias masyarakat dengan rumah murah di pinggiran Jakarta ternyata belum di imbangi dengan kesiapan sarana dari pemerintah daerah seperti transportasi, di tahun 1990 an ada bus besar dari terminal Pulogadung ke Cileungsi tetapi sekarang berhenti beroperasi, sepertinya para operator bus ‘malas’ melayani rute ini, menghabiskan waktu dan bahan bakar ( karena macet). Sekalipun ada yang masih beroperasi kebanyakan angkot – angkot kecil, bus – bus besar jarang ada yang mau masuk ke terminal mereka memelih memutar di sekitar fly over yang masih 1 km lagi dari terminal, tanpa terkecuali bus APTB jurusan Blok-M – Cileungsi. Terminal Cileungsi juga keadaannya juga sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan, semak belukar sudah menutupi lahan di sekitar pintu gerbang, sekilas keberadaan terminal ini lebih mirip kandang hewan atau gudang, begitu masuk kedalamnya akan ada beberapa bus yang menunggu penumpang yang juga enggan masuk kedalam terminal, selain karena sepi, menunggu ditengah jalan sudah menjadi kebiasaan. Pemerintah daerah dan pusat di harapkan bisa mengambil langkah jitu untuk mengatasi permasalahan daerah Cibubur dan Cileungsi, seperti segera merealisasikan pembangunan Toll Jorr II Cimanggis – Cibitung yang terus saja tertunda, yang melintasi Cileungsi , http://www.bakrie-brothers.com/mediarelation/detail/2440 jika pemenang tendernya mengalami kesulitan financial, pemerintah harus berani bersikap tidak perlu menunggu terlalu lama dengan alasan yang membebani warga setiap hari. Perlu di apresiasi langkah yang sudah diambil seperti ini :http://lpse.bogorkab.go.id/eproc/lelang/view/217601

[caption id="attachment_298637" align="aligncenter" width="448" caption="Jembatan Sungai Cileungsi, Jalan Menuju Cibubur Foto oleh Piere Barutu"]

1393987643402956765
1393987643402956765
[/caption]

[caption id="attachment_298638" align="aligncenter" width="548" caption="Perumahan Murah ( Terjangkau UMP DKI dan Bekasi ) di Cileungsi, Foto oleh Piere Barutu"]

13939877461757553233
13939877461757553233
[/caption]

[caption id="attachment_298639" align="aligncenter" width="426" caption="Cileungsi, Foto oleh Piere Barutu"]

13939879261977845733
13939879261977845733
[/caption]

Dari berita yang tertulis sudah ada 64 peserta yang berminat dalam proyek Pembangunan Terminal Angkutan Bandara Cileungsi nilai kontrak milyaran rupiah itu di harapkan pemenangnya nanti tidak akan menunda – nunda pembangunannya.Semoga daerah Cibubur – Cileungsi dan Jonggol, suatu daerah pinggiran Ibukota DKI Jakarta yang menjadi kawasan baru tempat tinggal dan telah melaju pesat benar – benar bisa menjadi harapan baru di tengah semakin sulitnya mencari tempat tinggal hidup layak yang jauh dari banjir serta penggusuran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun