Mohon tunggu...
Piere Barutu
Piere Barutu Mohon Tunggu... Administrasi - Citizen Journalism

Email : pierebarutu@gmail.com .

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menantangnya Investasi Properti di Singapura

29 Maret 2014   06:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:20 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_301038" align="aligncenter" width="448" caption="Bugis Street Singapura, Foto oleh Piere Barutu"][/caption]

Mendekati Singapura beberapa kali Pramugari mengatakan cuaca buruk, begitu sampai di penginapan saya mencoba mengamati cakrawala dari lantai teratas salah satu hotel tempat kami menginap ternyata selain awan tebal rupanya kabut asap hitam ikut juga mengangkasa di sini. -***-

Bermacam – macam maksud dan tujuan banyak warga Indonesia berangkat ke negara tetangga kita Singapura, dari beberapa hari di sini ternyata saya mengamati menanam investasi property juga menjadi tujuan mereka, walaupun belum lama ini kerusuhan etnis sempat terjadi pemerintah  bisa cepat tanggap menyelesaikan kesalah pahaman tersebut, sehingga kejadian itu tidak mengendurkan kestabilan perekonomian dan keamanan negara.

[caption id="attachment_301034" align="aligncenter" width="448" caption="Singapura tempo dulu, di Foto ulang oleh Piere Barutu"]

13960212091031683958
13960212091031683958
[/caption]

Singapura merupakan negara dengan penduduk yang tercatat lebih dari 5 juta jiwa, dengan lahan terbatas yangdi miliki, pemerintahnya terus menerus membangun fasilitas tepat guna dan patut di acungi jempol adalah setiap peraturan yang di keluarkan sepertinya sangat di patuhi oleh warganya, sehingga para turis mancanegara yang datang mau tidak mau mengikutinya.

Pemerintah negara ini tidak pernah ‘bermain – main’ dalam menetapkan kebijakan sehingga untuk mereleasasikan berbagai proyek selalu bisa mencapai target maksimal, seperti di Changi Aiport, kawasan wisata dan bisnis di Marina Bay dan pada tahun 2018 proyek transportasi masal kereta penghubung antara Singapura dan Malaysia akan terwujud.

Berbagai kemudahan berinvestasi untuk warga negara asing tidak terlalu sulit di dapat, semua di buat transparan maka peluang para investor mendapatkan banyak keuntungan terbuka, bayangkan saja penginapan dan tempat tinggal setiap hari apalagi hari libur bisa habis tersewa, tidak bisa di pungkiri, pemerintah Singapura sangat kreatif mendukung serta memunculkan berbagai macam inovasi salah satunya tentang paket harga, transportasi Bus dan kereta MRT, kunjungan wahana wisata seperti : Jurong Bird Park, Night Safari, River Safari, Singapore Zoo dan event – event yang menarik.

[caption id="attachment_301035" align="aligncenter" width="448" caption="Mount Elizabeth Hospital, Foto oleh Piere barutu"]

1396021349525527575
1396021349525527575
[/caption]

[caption id="attachment_301036" align="aligncenter" width="448" caption="China Town, Foto oleh Piere Barutu"]

1396021460581414591
1396021460581414591
[/caption]

[caption id="attachment_301037" align="aligncenter" width="448" caption="Bus umum di Singapura, Foto oleh Piere Barutu"]

13960216251486016790
13960216251486016790
[/caption]

Belum lagi pelayanan medis di negara ini di kenal sangat di rekomendasikan, sering kali warga Indonesia memilih mendapatkan perawatan kesehatan di rumah sakit Mount Elizabeth dan Thomson Medical Centre, kebutuhan tempat tinggal bagi para anggota keluarga yang mengantar atau menjaga menjadi pemicu bisnis property juga beranjak naik, banyak hotel dengan fasilitas super tersedia, di daerah padat banyak berdiri hostel dengan keadaan seadanya, bahkan di China Town ada beberapa tempat di sewakan sepertinya tanpa ijin resmi dengan harga sangat murah, beberapa makelarnya adalah orang – orang Indonesia yang bisa di hubungi melalui social media.

Saat ini banyak di tawarkan flat – flat sederhana yang baru di bangun ( sejenis apartemen ) dengan kapasitas peruntukkan keluarga, harga jual di sana mencapai 250.000 $ sampai dengan 360.000 $, untuk yang di atas standar ipar saya yang warga negara Singapura mengatakan sambil menunjuk salah satu bangunan kondominium lokasinya dekat jalan Raja Udang (Thomson Rd) seharga 1.000.0000 $ / unitnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun