Mohon tunggu...
Siswa Rizali
Siswa Rizali Mohon Tunggu... Konsultan - Komite State-owned Enterprise

econfuse; ekonomi dalam kebingungan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pertanggungjawaban Investasi Bermasalah

17 Februari 2020   09:07 Diperbarui: 17 Februari 2020   09:02 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan finansial sendiri memiliki tenaga ahli dan pengacara untuk membela diri dari tindakan penertiban oleh regulator, sehingga proses penegakan aturan berjalan semakin lambat.

Dari fakta diatas, peran regulator sebagai pengawas industri finansial akan lebih strategis melalui upaya pencegahan berupa peningkatan literasi finansial bagi investor. Dengan demikian investor semakin mandiri dan bertanggungjawab atas keputusannya.

Dalam kondisi regulator gagal mencegah fraud di perusahaan finansial dan konsumen dirugikan, maka upaya terakhir yang bisa dilakukan investor adalah melalui penegakan hukum. Bagi investor ritel, proses penegakan hukum ini sangat berat karena akan membutuhkan biaya besar, waktu, dan tenaga.

Penegakan hukum dari aspek pidana juga terbatas manfaatnya karena tidak membuat jera pelaku, sedangkan investor tetap mengalami kerugian besar. Pelaku fraud finansial sudah siap masuk penjara untuk mempertahankan aset hasil curiannya. Karena itu penegakan hukum pidana harus disertai hukum perdata, dimana si pelaku fraud harus disita hartanya untuk mengganti semua kerugian investor.

Penutup

Banyaknya kasus investasi bermasalah dan investasi bodong membuktikan bahwa regulasi dan pengawasan sektor finansial oleh pemerintah belum menjadi solusi komprehensif. Keamanan investasi sebenarnya menjadi tanggung jawab pribadi si investor dan mitra investasi yang dipilih olehnya. Caveat emptor!!!. Karena itu, peran literasi finansial lebih penting dalam memperbaiki sektor finansial.

Agar regulator bisa efektif, harus didukung oleh semua pemangku kepentingan yang memegang teguh hukum dan etika. Sesuatu yang sepertinya sejauh ini belum berjalan baik di pasar modal Indonesia. Akhirnya, kita apresiasi OJK yang saat ini bertindak tegas terhadap oknum-oknum perusak industri keuangan di Indonesia. Penegakan hukum oleh Kejaksaan Agung diharapkan menimbulkan efek jera bagi para pelaku fraud di industri keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun