Kondisi demikian justru menggambarkan bahwa kata-kata mengeluh yang sering keluar dari mulut kita adalah karakter kita. Pada hal-hal yang sederhana saja perkataan yang keluar adalah keluhan, bagaimana jika dihadapkan pada persoalan yang lebih berat? Lady Holland, seorang dokter dan penulis perjalanan terkemuka asal Belanda, pernah berkata, "Masalah itu ibarat bayi, ia akan tumbuh jika dipelihara secara terus-menerus."
Oleh sebab itu, perlunya kita untuk menghasilkan perkataan yang baik. Kata-kata baik yang keluar dari mulut kita adalah cerminan diri. Kata-kata ini kemudian menjadi sebuah sistem di alam pikiran kita yang membentuk perilaku dan melahirkan kebiasaan. Sehingga saat perkataan yang keluar selalu mengandung spirit kebaikan dan dekat dengan sikap optimisme. Di samping menjaga diri dan orang lain dari perkataan yang melukai, menyakiti dan mereduksi, tentu akan membawa pada upaya keberhasilan individu dalam penyelesaian berbagai persoalan serta jauh dari energi negatif. Sebagaimana nasihat Rasulullah kepada ummat-nya untuk selalu berkata baik, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berkata yang baik atau diam."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H