Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Lidah Mertua

6 November 2024   20:05 Diperbarui: 6 November 2024   20:08 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh hartono subagio dari Pixabay

Beberapa hari ini
Hujan turun setiap kali senja menyapa.
Tanah basah
halaman basah
rerumputan basah
juga kawanan Lidah Mertua yang sudah semusim tidak bersua hujan.

Bahagiakah mereka?
atau rindukah mereka pada senandung sang pemilik
di kala pagi menyapa
dan di kala sang pemilik menyirami,
menyelamatkan mereka dari kemarau.

Sudah beberapa hari ini
senandung itu digantikan dengan gemericik air hujan.
Sang pemilik pergi untuk beberapa hari lagi
karena kawanan Lidah Mertua tidak akan direnggut kemarau.
Tidak kali ini.

Jadi
bahagiakah mereka dititipkan pada embun dan hujan?
atau rindukah mereka pada senandung sang pemilik?

---

barombong, 6 november 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun