Idealnya, semakin kompleks permasalahan yang dihadapi organisasi dan semakin luas sektor usaha organisasi tersebut, semakin besar pula SDM yang harus dialokasikan. Hal ini berguna untuk memastikan setiap bidang kerja dikawal dengan baik oleh PIC yang telah ditunjuk. Isu dan pekerjaan yang dikelola dengan fokus penuh, tentu akan berbeda hasilnya jika dikelola dengan fokus yang terbagi-bagi.
Tapi melibatkan semakin banyak sumber daya termasuk SDM tentu punya konsekuensi bagi organisasi, yaitu birokrasi yang semakin panjang kali lebar dan biaya yang meningkat. Oleh karena itu setelah perencanaan strategis, pemangku kepentingan organisasi pada umumnya akan menghitung dengan teliti pengalokasian sumber daya untuk mencapai visi, misi dan tujuan strategis organisasi melalui perencanaan bisnis.Â
Harus ada keseimbangan antara kiat mencapai target-target kinerja organisasi dan kemampuan organisasi untuk membiayai dirinya.
Harapan pada Kabinet Baru
Kembali ke kabinet baru. Tentu saja ilustrasi manajemen organisasi di atas tidak bisa disamakan begitu saja dengan manajemen negara. Apalagi kita sama-sama tahu, jabatan menteri di negara ini bukan saja jabatan manajerial tapi juga jabatan politis. Ada faktor-faktor lain, selain kapasitas, yang memengaruhi penilaian dan pertimbangan presiden dalam memilih menteri-menterinya.
Tidak usah heran sebagian masyarakat jadi menganggap kabinet gemuk ini hanya akan jadi ajang bagi-bagi kue kekuasaan saja tanpa banyak menghasilkan kinerja yang dibutuhkan masyarakat.
Memang ada sebagian menteri atau wakil menteri yang benar-benar berasal dari profesional murni, tapi banyak juga yang berlatar belakang politisi dari kader parpol. Kita tidak bermaksud meragukan kapasitas dan profesionalitas mereka, hanya saja ada risiko konflik kepentingan bagi para menteri yang berlatar belakang politik.Â
Tidak jarang dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya para menteri harus mengambil kebijakan-kebijakan yang krusial.Â
Pada saat inilah para menteri berlatar belakang politik sering dihadapkan pada pilihan sulit, antara kemaslahatan masyarakat luas atau kepentingan elite parpol yang bersangkutan.
Bagaimanapun juga kita tetap berharap para menteri akan bekerja optimal membantu presiden dan wakil presiden terpilih menjalankan program-programnya guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.Â
Dalam pidato perdananya sebagai presiden siang tadi, Prabowo sebenarnya sudah mengungkapkan misi dan visinya serta memberi penegasan mengenai kompleksnya masalah-masalah bangsa dan negara yang harus kita hadapi bersama-sama. Dari sudut pandang tersebut, mungkin kita memang butuh pasukan pembantu presiden yang lebih banyak.
Biaya untuk menggaji para menteri (dan wakil menteri) dan pejabat negara menjadi lebih besar alokasinya, ini sudah konsekuensi yang harus terjadi. Yang paling penting, kabinet gemuk benar-benar bekerja sesuai harapan untuk membawa bangsa kita lebih baik.Â