Ada yang pasang jurus cuek bebek, ada yang langsung memblokir akun atau nomor si penipu, juga ada yang berinisiatif melaporkan ke kantor dengan melampirkan tangkap layar percakapan dan foto profil pelaku. Laporan ini pun dimanfaatkan dengan kembali melakukan broadcast "wajah baru" si penipu ke grup-grup anggota.
Wasana kata, aksi penipuan dan keamanan sistem sudah seperti pencuri dan polisi. Yang satu selalu berusaha lebih canggih dari yang lain. Tapi sekali lagi, secanggih apapun sistem keamanan digital dibangun, aksi penipuan selalu terjadi dengan mengintai pengguna-pengguna yang teledor.Â
Jadi edukasi kepada masyarakat, khususnya anggota koperasi yang masih awam terhadap fintech menjadi kunci untuk meminimalkan risiko kerugian yang mungkin terjadi.
Semoga bermanfaat. (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H