Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kiat Menyelesaikan Konflik dengan Pendekatan Collaborating

31 Juli 2024   19:17 Diperbarui: 1 Agustus 2024   12:29 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Avoiding -- orang yang terlibat konflik berusaha untuk menghindar dari konflik.

Competing -- seseorang lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri daripada kepentingan pihak lain dalam menyelesaikan konflik.

Accomodating -- seseorang lebih mengutamakan kepentingan pihak lain daripada dirinya sendiri dalam menyelesaikan konflik.

Compromising -- mereka yang terlibat konflik menghasilkan kesepakatan, tapi masing-masing harus mengorbankan sebagian kepentingannya dalam mencapai kesepakatan tersebut.

Collaborating -- mereka yang terlibat konflik berhasil menemukan penyelesaikan konflik yang tepat dan menguntungkan bagi semua pihak.

gambar dari managementweekly.org
gambar dari managementweekly.org
Setiap respons perilaku memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun dari kelima mode ini, collaborating adalah pendekatan yang paling baik dalam mengelola dan menyelesaikan konflik karena membawa manfaat paling besar untuk kinerja organisasi.

Jika suatu saat kita diberi kepercayaan untuk membereskan sebuah konflik sebagai pemimpin atau sebagai orang yang diberi kepercayaan melakukan mediasi, pendekatan collaborating ini bisa menjadi pertimbangan. Berikut kiat-kiat yang bisa dilakukan:

Identifikasi Masalah 

Ini pekerjaan yang paling pertama dilakukan. Untuk membereskan masalah, kita harus mengetahui persis seperti apa akar masalahnya.

Cari tahu penyebab isu atau masalah yang terjadi dari masing-masing pihak yang terlibat konflik. Suatu masalah biasanya jadi berlarut-larut, karena perspektif setiap pihak yang terlibat di dalamnya berbeda-beda dalam menyikapi masalah tersebut. 

Oleh karena itu setiap pihak harus jujur dan terbuka untuk memudahkan kita menganalisis akar masalahnya. Yang tidak kalah penting adalah kita harus berada pada posisi netral/tidak berpihak, agar dapat melihat masalah dengan lebih jernih dan objektif.

Mengembangkan Alternatif Solusi 

Identifikasi masalah bisa dilakukan secara terpisah-pisah, tapi pemecahan masalah sedapat mungkin melibatkan pemikiran bersama para pihak yang terlibat konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun