Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Memaknai Berkorban

17 Maret 2024   19:56 Diperbarui: 28 Maret 2024   19:35 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan terakhir kali kita memasukkan rupiah ke pundi-pundi amal
tanpa menengadahkan kepala kepada Tuhan
lalu menodong dengan halus
meminta-Nya mengembalikan berlipat-lipat jumlahnya?

Kapan terakhir kali kita benar-benar tulus
berkorban untuk orang lain?
Tanpa pamrih
Tanpa mengharapkan balas
Tanpa mengharapkan benefit.

Kapan terakhir kali kita memaknai korban
korban apapun itu,
korban materi
korban waktu
korban tenaga
korban pikiran
bahkan korban perasaan
sebagai bagian dari mata rantai kebaikan
yang membuat semesta tetap bergerak sebagaimana mestinya?
Kita melakukannya
karena kita pun bagian dari semesta.

---

barombong, 17 maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun