angin berembus kering Â
tiada lagi senandung serunai yang ditiupkan dari padang hijau.
Pun tanah mengernyit menahan dahaga Â
tiada lagi bulir-bulir embun yang dilabuhkan subuh
pada bumi dan daun-daun.
Matahari begitu tegar membakar.
Gersang stepa dan sabana
ternak kurus dan merana.
Manusia
dan serangga
memudar
kehilangan jejak pada mata air terakhir.
Belum pernah jiwa-jiwa di kolong langit
serindu ini pada gerimis
pada petrikor
pada halilintar
pada deras hujan
yang jatuh berderai-derai
mengalir melewati bukit dan lembah
memenuhi sungai dan muara.
Berbulan-bulan sudah
angin berembus kering Â
tiada lagi belalang dan ilalang yang berdoa pada langit
semua sudah lelah menanti mendung.
---
kota daeng, 19 oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H