Natal Belum Lengkap Tanpa Boney M dan Pentatonix

Menyambut Natal kurang afdol rasanya tanpa mendengarkan lagu-lagu Natal. Mau itu lagu Natal klasik atau kontemporer, dinyanyikan oleh penyanyi luar negeri atau dalam negeri, lagu yang lengkap dengan lirik atau hanya instrumental, nuansa hari kelahiran Yesus Kristus mulai terasa seiring lagu-lagu Natal berkumandang.

Biasanya lagu-lagu Natal sudah mulai terdengar di rumah-rumah umat Kristiani atau bahkan di pusat-pusat perbelanjaan sejak awal Desember.

Setiap orang punya preferensi sendiri terhadap penyanyi dan lagu Natal favorit. Sebenarnya dari tahun ke tahun kita sudah familiar dengan sejumlah lagu-lagu Natal, khususnya lagu Natal klasik. Yang berbeda dan baru dari tahun ke tahun hanya aransemen dan penyanyinya.   

Ini yang membuat ada lagu-lagu Natal tertentu yang menjadi favorit banyak orang. Bisa karena aransemennya, bisa juga karena artis yang menyanyikannya, apalagi kalau penyanyi tersebut juga adalah idola. Misalnya Celine Dion, Mariah Carey, Michale Buble atau untuk penyanyi dalam negeri ada Judika, Charles Hutagalung dan seterusnya.

Saya sendiri punya artis favorit yang lagu-lagu Natalnya wajib masuk di playlist. Saking wajibnya, rasanya Natal belum lengkap jika pada masa Natal ini belum mendengar lagu-lagu mereka.

Siapa saja mereka?

Ya, seperti pada judul tulisan ini. Pilihan saya jatuh pada Boney M dan Pentatonix. Mari kita menguliknya satu per satu.

Boney M

Saya rasa banyak yang sudah familiar dengan lagu-lagu Natal band lawas dari Jerman ini. Lagu-lagunya masih biasa diputar di rumah-rumah atau di pusat-pusat perbelanjaan menjelang Natal.

Walaupun tinggal di Jerman, personil Boney M berasal dari Kepulauan Karibia. Mereka adalah Bobby Farrel, Liz Mitchell, Maizie Williams dan Marcia Barret. Band yang dibentuk pada tahun 1975 ini membawakan musik mereka dengan genre disko. Genre lagu-lagu Boney M terdengar jelas pada beberapa lagu Natal mereka, seperti "Feliz Navidad", "Mary's Boy Child" dan "Jingle Bells". Bagi yang penasaran dengan Boney M, ini saya kasih tautan Youtube berisi beberapa lagu dari Christmas Album mereka.

Entah mengapa, irama disko jadul pada lagu-lagu Boney M ini sangat ear catching dan pas sekali dengan suasana bulan Desember yang biasanya mendung dan hujan. Mungkin karena sudah sangat akrab di gendang pendengaran setelah didengar bertahun-tahun sejak zaman bocah dulu. Ada sensasi tersendiri jika mendengarkan lagu-lagu Natal Boney M saat suasana hujan apalagi ditemani kue kering dan sirup jeruk. Christmas Vibes-nya langsung terasa. Memori demi memori pun hadir silih berganti.  

Pentatonix

Pentatonix (atau biasa disingkat PTX) adalah grup vokal yang selalu membawakan lagu-lagunya secara acapella alias menyanyi tanpa instrumen atau alat musik. Menyanyi tanpa instrumen? Apa bagus?

Ya, tentu saja. Justru di situlah kekuatan PTX. Walaupun hanya vokal saja, mereka bisa tetap menghadirkan sensasi mendengarkan lagu yang epik lewat harmonisasi suara dan vokal beatbox yang keren. Pembaca yang sudah sering mendengarkan lagu-lagu PTX pasti sudah paham apa yang saya maksud. Mereka sudah 3 kali memenangkan Grammy Awards dan sejumlah penghargaan musik lainnya. Ini menunjukkan kualitas bermusik mereka memang tidak usah diragukan lagi.

Grup yang berasal dari Texas, Amerika Serikat ini ini beranggotakan Kirstin Maldonado (satu-satunya personik cewek), Scott Hoying (Bariton), Mitch Grassi (Tenor), Kevin Olusola (Beatbox) dan Matt Sallee (Bas). Matt adalah anggota terbaru PTX setelah menggantikan Avi Kaplan, penyanyi bas sebelumnya pada tahun 2017.

Selain mendaur ulang lagu-lagu Natal klasik, grup yang terbentuk pada tahun 2011 ini juga selalu memiliki lagu-lagu anyar dalam album Natal mereka. Ada beberapa lagu yang setahu saya memang merupakan lagu mereka sendiri, seperti misalnya "Mary Did You Know?" dan "That's Christmas to Me".

Baru-baru ini mereka melakukan rangkaian tur panjang membawakan lagu-lagu di album Natal terbaru mereka. Ini merupakan tur yang tertunda karena pandemi. Menariknya, pada album baru ini mereka berkolaborasi dengan penyanyi-penyanyi lain seperti misalnya Meghan Trainor, Hikakin & Seikin (dari Jepang) dan Lea Salonga (dari Filipina)

Coba deh dengar lagu "Kid on Christmas" yang mereka nyanyikan bareng Meghan Trainor. Lagu dengan beat ala doo-wop (yang sudah jadi karakter lagu-lagu Meghan Trainor) ini dijamin bikin pendengar goyang-goyang sendiri karena musiknya yang asyik. Tapi karena sudah kolaborasi, lagu ini jadi tidak acapella lagi ya, seperti lagu-lagu khas PTX yang lain.

Nah, daya tarik dari lagu-lagu Natal ala PTX ini adalah mereka bisa berkreasi gila-gilaan dengan karakter lagu tersebut. Lagu-lagu Natal yang mereka bawakan, bahkan yang klasik sekalipun jadi seperti lagu milik mereka. Contohnya lagu "O Come, All Ye Faithful" yang biasanya dinyanyikan secara andante, di tangan PTX bisa jadi lagu yang lebih renyah dan ada sentuhan-sentuhan negro spirituals di dalamnya. Coba dengar juga lagu "Twelve Days of Christmas" yang biasanya flat saja, jadi ramai dan begitu kaya genre begitu dinyanyikan PTX.

Atau coba simak lagu "Deck the Halls" yang jadi begitu riang pada video klip ini

Demikian dua artis yang lagu-lagunya harus diputar setiap kali Natal tiba versi saya. Pembaca yang merayakan Natal juga pasti punya penyanyi dan lagu Natal favorit.

Lagu-lagu Natal selalu berhasil membangkitkan memori dan membantu menghayati spiritualitas Natal. Selain itu lagu-lagu Natal juga menambah semarak masa Natal, sehingga tanpa mendengarkan lagu-lagu tersebut, Natal rasanya menjadi kurang lengkap.

Finally, Selamat Hari Natal untuk semua pembaca yang merayakan. Damai di bumi, damai di hati.

---