Setelah itu, lipat kembali kertas dari kiri ke kanan, lalu dilipat lagi dari atas ke bawah. Jadi melipat kertasnya dilakukan tiga kali.
Setelah itu kertas dibuka kembali seperti semula (sebelum dilipat). Jika cara melipat Anda benar maka akan terbentuk 8 kotak dalam kertas yang terdiri dari dua kolom dan empat baris. Anda dapat menegaskan garis batas lipatan dengan pulpen agar bentuk 8 kotaknya lebih jelas. Gambarnya bisa dilihat pada penjelasan di bawah.
Langkah kedua adalah memberi label pada kotak-kotak tersebut untuk memudahkan proses berikutnya.Â
Labelnya ditulis kecil-kecil saja di pojokan kotak biar space untuk mengisi angka dalam kotak nanti lebih lega. Mau dikasih label menggunakan alfabet A, B, C sampai H boleh, mau pakai angka 1 sampai 8 juga boleh. Feel free.
Langkah ketiga adalah mengisi kotak-kotak tersebut dengan nominal yang diambil dari pengelolaan arus kas Anda selama ini.Â
Untuk Anda yang sudah berkeluarga, berarti arus kas yang jadi referensi adalah arus kas keluarga. Demikian cara mengisi kotak-kotak dalam kertas kerja kita (pada contoh saya menggunakan label alfabet dari A-H)
A = diisi dengan jumlah pendapatan dalam satu bulan (jumlah seluruh pendapatan ya. Kalau ada pendapatan yang bervariasi, ambil angka rata-ratanya).
B = diisi dengan jumlah pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman (jika ada), pinjaman apapun itu. KPR, pinjaman kendaraan, pinjaman di koperasi, kartu kredit bahkan jika saat ini kamu sedang membayar angsuran ke teman/tetangga.
C= diisi dengan alokasi pengeluaran untuk tabungan atau investasi (baik jangka pendek maupun jangka panjang)
D= diisi dengan jumlah pengeluaran yang sifatnya tagihan atau pengeluaran rutin seperti biaya listrik, PDAM, telepon pasca bayar, langganan internet, transportasi, dll
E= diisi dengan jumlah pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga seperti bahan makanan dan minuman, perawatan tubuh, perawatan rumah, dll