Pemain sulap membolak-balik kerah dan ujung jas
membolak-balik mata penonton
membolak-balik logika penonton.
Dari tangan kosong muncul aneka kartu remi
sedangkan kartu remi di atas meja menghilang tanpa bekas.
Penonton bertepuk tangan senang.
Kartu J hati
kartu untuk pertunjukkan terakhir ditunjukkan ke depan kamera dan penonton.
Sekali jentik
kartu berubah menjadi kartu J sekop.
Riuh tepuk tangan kembali terdengar.
Komnas!
Komnas!
seru penonton mengelu-elukan nama pesulap nan hebat itu.
Lagi!
lagi!
pinta mereka.
Pemain sulap tersipu-sipu
lalu melirik ragu ke arah panitia pertunjukkan.
Sayangnya
panitia menggerak-gerakkan telapan tangan di depan leher
memberi isyarat pertunjukkan tidak bisa dilanjutkan lagi.
Bukan apa-apa
mereka tidak punya dana lagi untuk tambahan durasi pertunjukkan.
---
kota daeng, 2 september 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H