"Siapa-siapa yang diajak, Mi?"
"Kita berdua saja, kok."
Mata Edo berbinar.
"Boleeh. Jam berapa, Mi?"
"Sekarang juga gapapa. Aku sudah mandi, tinggal dandan dikit. Kamu jemput ya, Ed,"
"Siap! Apa sih yang gak buat Mimi tersa..., eh buat Mimi Terasierra," sahut Edo nyaris terselip lidah sehingga menyebutkan nama lengkap Mimi untuk menyembunyikan kegugupannya.
Mimi tertawa kecil di ujung telepon. "Buruan ya," sahutnya lagi.
"Okee...."
Percakapan pun diputuskan. Edo memandang kembali draft pesan yang belum terkirim. Dengan beberapa jentikan jempol, pesan tersebut langsung terhapus bersih.
Dia lalu bangun buru-buru dari sofa, mengambil handuk dari kamar dan bergegas ke kamar mandi. Si Mimi ini setiap hangout dandanannya pasti cetar membahana. Jadi Edo juga harus tampil wangi dan rapi untuk mengimbangi style Mimi tersebut. Kini dia sudah benar-benar lupa pada kekesalannya beberapa menit yang lalu. Â
---Â