Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Pada Cangkir Kopi yang Baru

26 Juli 2022   20:34 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:01 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Karolina Grabowska dari pixabay.com 

Beberapa kali kita terhenti
pada teguk kopi kedua atau ketiga
sembari membiasakan indra pengecap
menyelami setiap sensasi rasa yang keluar dari dalam cangkir.

Apakah aromanya juga bisa menggedor saraf-saraf di kepala
menjelajahi perjalanan lintas masa dan loka
menuju ke desa-desa di dataran tinggi
tempat buah-buah kopi dipetik dan diolah dengan tangan-tangan terampil
atau mengantar kita pada strategi baru
yang terselip di celah antara dokumen-dokumen laporan?

Apakah tingkat kenikmatnya sama dengan kopi kesukaan kita selama ini?
atau tidak sama sekali.

Yang manapun jawabannya
kita selalu punya pilihan.

Menjadi loyalis cangkir kopi yang lama
berpindah hati pada cangkir kopi yang baru
atau malah mencintai keduanya.
Mau menjadi penikmat kopi pakai filosofi
menjadi penikmat kopi yang penting enak
atau malah menikmati keduanya.

Kita selalu punya pilihan
seperti halnya hidup ini yang tumbuh dari rangkaian pilihan demi pilihan.

---

kota daeng, 26 juli 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun