Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sri Lanka

13 Juli 2022   20:00 Diperbarui: 13 Juli 2022   20:09 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepi membekap embun-embun yang jatuh di atas sabana
bulan bulat penuh
tapi tidak ada perayaan malam ini.
Tidak ada pesta di antara padang rumput
tidak di Arugam Bay
bahkan di Kolombo yang biasanya menawan.

Kota-kota sesunyi kuburan
karena harapan nyaris mati dikunyah inflasi

Kini mutiara samudera Hindia sedang redup
bahkan purnama di atas sabana
belum mampu memanggil kembali cahaya itu pulang.

Jadi bersama keping-keping nur di cakrawala
kita akan menanti entah untuk berapa lama
menanti kembalinya keramaian pawai gajah
festival-festival yang semarak
dan senyum di wajah anak-anak peradaban.

---

kota daeng, 13 juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun