Tapi menurut saya isu tersebut tidak mendominasi kancah pilgub. Gerakan tersebut lahir karena inisiatif sebagian pendukung Ahok tapi tidak didesain lebih luas menjadi kampanye politik yang lebih masif. Berbeda dengan politik identitas dari kubu Anies Baswedan.
Sayangnya, Anies Baswedan seolah-olah membiarkan gerakan politik identitas tersebut berkembang jauh bahkan menjadi kampanye hitam kepada kubu lawan. Bukan hanya membiarkan, Anies malah terkesan ikut berlayar bersama gelombang politik identitas untuk memuluskan kemenangannya.
Pengaruh Tagar pada Perjalanan PolitikÂ
Padahal awalnya Anies Baswdan adalah salah satu tokoh nasionalis yang ikut diperhitungkan eksistensinya. Pemikirannya yang cukup terkenal saat itu adalah tentang tenun kebangsaan. Kebhinekaan republik ini ibarat tenun kebangsaan yang harus dirawat dan dijaga baik-baik. Â
Ini konsep yang holistik dan sejalan dengan pemikiran para bapak bangsa yang melihat berbagai perbedaan masyarakat di negara ini harusnya tidak menjadi kelemahan, malah harus membuat kita semakin menjujung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang menjadi kekuatan kita.
Tapi mengapa seorang Anies Baswedan ikut dalam strategi politik-nya kontras dengan hal tersebut?Â
Ini yang disayangkan. Oke, manuver-manuver politik memang adalah hal yang biasa. Tapi banyak rakyat yang terlanjur jadi korban karena manuver politik tersebut dan jejak-jejak yang ditinggalkan tidak dapat dihapus begitu saja, apalagi di era digital seperti saat ini.
Mungkin terlalu dini untuk menilai pengaruh tagar terhadap elektabilitas Anies Baswedan. Perjalanan menuju 2024 masih relatif panjang. Masih ada banyak kemungkinan dan manuver-manuver politik lain yang bisa terjadi dalam jangka waktu dua tahun ini.
Apalagi elektablitas Anies Baswedan masih terus bersinar, sekalipun beberapa waktu lalu dikabarkan elektabilitas partai Nasdem langsung merosot setelah mengusulkan nama Anies Baswedan menjadi alternatif capres. Tapi ini pun masih berpeluang terkoreksi dalam waktu-waktu ke depan ini dengan strategi yang tepat.
Yang harus diingat adalah masa jabatan gubernur DKI sudah selesai tahun ini. Anies Baswedan harus tetap memiliki panggung agar elektabilitasnya tetap terjaga. Jika tidak hati-hati memilih sekutu dan kendaraan politik, tagar #BapakPolitikIdentitas ini bisa benar-benar memberi pengaruh buruk pada perjalanan karir politiknya. (PG)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI