Kiat Mengantisipasi Kejadian Ini Terulang Lagi
Edisi khusus NCT Dream ini rencananya akan dirilis ke pasaran selama satu tahun. Untuk mengantisipasi agar kasus penyobekan kemasan tidak terjadi lagi, ada kiat-kiat yang bisa dilakukan.
Produsen bisa mengevaluasi kembali strategi pemasarannya. Mungkin saja photocard tidak perlu dimasukkan langsung ke dalam kemasan mie instannya. Tapi pada sisi dalam kemasan mie instan diberi nomor unik yang akan diundi setiap periode tertentu, setiap 3 bulan, misalnya. Nomor unik ini harus dikirim pembeli melalui app khusus untuk validasi dan perekaman nomor uniknya.
Setelah diundi, para pemenanglah yang akan mendapatkan photocard idoalnya. Jadi para NCTzen yang menginginkan photocard harus melakukan pembelian mi instan tersebut untuk mendapatkan nomor unik dan kesempatan memenangkan photocard-nya.
Cara lain, pembeli bisa memperoleh kupon berisi barcode yang akan diserahkan kasir setiap pembelian mie intan tersebut. Pembeli kemudian memindai barcode melalui app khusus untuk mengirimkan data diri dan nomor kupon yang akan diundi setiap periode tertentu.
Tentu saja kedua cara ini membutuhkan cost yang lebih besar terkait korespondensi, pengiriman hadiah dan lain-lain. Jadi kemungkinan besar produsen mie instan tidak akan memilih kiat-kiat ini.
Jadi kiat berikut yang lebih bersifat preventif bisa jadi alternatif yang paling mungkin dilakukan. Toko-toko rekanan (yang menjadi distributor edisi khusus NCT Dream) bisa melakukan antisipasi dengan meletakkan produk mie tersebut pada rak khusus yang berada dalam jangkauan mata kasir secara langsung. Selama ini penggunaan CCTV di area toko (apalagi yang monitornya di depan kasir) tidak banyak membantu.
Kasir tidak bisa memelototi monitor CCTV sepanjang waktu, apalagi jika banyak pembeli yang sudah antri di depan loket pembayaran.
Atau bisa juga produk edisi khusus tersebut dipajang di tempat yang hanya bisa diakses oleh kasir, seperti rak khusus yang ada di belakang kasir, misalnya. Tapi biasanya para pembeli juga ingin punya privilege memilih-milih sendiri produk yang akan dibelinya (walaupun dari luar nampak sama saja), jadi cara ini mungkin kurang efektif.
Poinnya, pihak produsen dan distributor harus mencari kiat yang paling tepat dilakukan untuk kebaikan bersama. Menjaring fans garis keras untuk memborong produk tertentu demi iming-iming pernak-pernik sang idola adalah langkah smart, tapi jangan sampai justru menimbulkan kerugian untuk para distributor maupun tenaga penjualan garis depan. (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H