Bagaimana kabar pagimu, Kawan?Â
Masih adakah secangkir kopi yang mengepul
aroma embun yang membasahi rerumputan
dan baris-baris syukur di sana?
Bagaimana denganku?
Ah, pagiku belum datang.
Jadi jangan bayangkan kopi yang mengepul
atau aroma embun di atas rerumputan.
Tapi aku masih tetap bersyukur bersama malam.
Kami sudah mulai saling membiasakan diri.
Malah
walau kami berbeda seperti putih dan hitam
aku rasa kami bisa hidup dalam harmoni
seperti melodi klasik yang dihasilkan tuts-tuts piano.
Aku tetap percaya
malam yang paling kelam sekalipun
selalu bisa berujung pada pagi yang cerah. Â Â
---
kota daeng, 13 September 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI