Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama hampir dua tahun ini membuat mobilitas masyarakat menjadi terbatas. Akibatnya, terjadi perubahan perilaku konsumen yang membawa hal kurang menguntungkan bagi sejumlah sektor bisnis.Â
Imbas dari hal tersebut adalah cukup banyak karyawan yang mengalami penyesuaian gaji atau malah terkena PHK dari perusahaannya.
Padahal biaya hidup terus berjalan. Memulai usaha dari rumah pun menjadi pilihan yang logis untuk dilakukan saat ini sebagai alternatif sumber pendapatan.
Pengujung bulan lalu, Credit Union kami menyelenggarakan talk show virtual bertema wirausaha yang menghadirkan narasumber Henny Anastasia, owner Rumah Kebun Bili-bili, salah satu tempat wisata yang berada satu jam perjalanan jauhnya dari Makassar.Â
Tempat wisata ini berkonsep restoran dikelilingi kebun yang luas dengan view bendungan Bili-bili sebagai salah satu daya tariknya.
Narasumber kedua adalah Dediawan Sangga, seorang anak muda owner Dreams Coffee, bisnis kopi dengan konsep terpadu, mulai dari kebun kopi sampai caf yang berlokasi di Mamasa, Sulawesi Barat.
Talk show tersebut dipandu oleh Romo Al Tandirassing, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Makassar.
Sebenarnya topik utama talk show adalah motivasi wirausaha untuk orang muda. Tapi cukup banyak tips bermanfaat yang dibagikan para narasumber sepanjang sesi yang berlangsung hampir satu setengah jam tersebut, termasuk untuk membantu mereka yang baru mau mengawali usaha.Â
Pertanyaan-pertanyaan yang aktual dan menarik muncul dari audiens yang mengikuti secara live. Seperti misalnya: bagaimana memulai usaha untuk mereka yang terimbas PHK, bagaimana jika modal usaha terbatas, bagaimana menyikapi pelanggan yang ingin ngutang dan seterusnya.
Nah, jawaban-jawaban dari narasumber yang relevan saya rangkum dalam 5 tips memulai usaha dari rumah berikut ini:
Usaha sesuai dengan Hobi atau PassionÂ
Pertanyaan yang sering muncul di benak para pemula adalah: usaha apa yang akan dijalankan? Saran dari para narasumber untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah: cari usaha yang sesuai dengan hobi atau passion.Â
Misalnya jika anda memiliki hobi memelihara ikan dalam akuarium, ya ide bisnis yang bisa dicoba adalah jual beli ikan dalam akuarium dan segala pernak-perniknya.Â
Atau, jika anda suka memasak, membuka catering bisa jadi pilihan bisnis yang menarik. Usaha yang sesuai hobi membuat kita enjoy dalam menjalankan usaha. Kita juga sudah memahami seluk beluk produk yang akan ditawarkan kepada pelanggan.
Manfaatkan Platform Digital
Usaha yang dijalankan dari rumah membuat kita harus piawai memanfaatkan dunia maya sebagai toko atau etalase bisnis kita. Jadi tanpa toko atau bangunan fisik sekalipun, bisnis kita tetap bisa dikenal seluruh dunia.Â
Saat ini semakin banyak pilihan marketplace yang dapat digunakan untuk memajang dan memasarkan usaha kita. Kita hanya perlu mengulik mana marketplace yang fitur-fiturnya paling sesuai untuk model bisnis kita. Kemudian, jangan lupa memanfaatkan media sosial untuk mengoptimalkan promosi usaha.
Platform digital juga memungkinkan kita berusaha dengan modal terbatas, misalnya dengan menjadi dropshipper atau membuat produk dengan sistem pre-order.Â
Dengan platform digital, pengelolaan usaha sudah bisa dilakukan dalam genggaman. Yang penting adalah menjaga ketekunan dan konsistensi dalam menjalankan usaha.
Pemasaran dimulai dari Orang-orang TerdekatÂ
Biasanya pada tahap awal usaha, orang-orang terdekat atau sekomunitas bisa jadi pembeli potensial. Jadi jangan sungkan menawarkan jualan pada keluarga, tetangga, teman-teman dekat atau teman sekomunitas.Â
Selain menjadi pembeli, mereka juga akan membantu promosi produk kita pada lingkaran pertemanannya lagi, dengan catatan mutu produk kita memang memuaskan. Dengan demikian, semakin banyak orang yang akan mengenal produk kita.Â
Hindari Memberi Utang
Nah, ini tips yang cukup penting. Ada quote menarik yang diungkapkan Dedi, salah satu narasumber,Â
Hiroshima hancur karena bom, warung hancur karena Bon
Betul, kita harus berhati-hati jika memberi utang, sekalipun itu untuk pembeli dari orang-orang terdekat. Para narasumber talk show memberikan nasihat senada tentang hal ini.Â
Sedapat mungkin hindari memberi utang, karena utang membuat modal susah diputar kembali, apalagi jika kita memiliki modal yang tipis. Belum lagi jika pengembalian utang tidak lancar atau malah tidak terbayar sama sekali.Â
Mestinya kita fokus memikirkan pengembangan usaha, tapi karena ada utang yang bermasalah pengembaliannya, kita harus membagi fokus dengan penagihan utang.
Membuat Pencatatan Keuangan
The last but not the least, jangan lalai membuat pencatatan keuangan usaha. Ini hal yang krusial  dalam pengembangan usaha.Â
Jika tidak mampu membuat laporan keuangan yang lengkap, paling tidak ada pencatatan arus kas alias uang keluar dan uang masuk. Catatan arus kas ini kemudian bisa digunakan untuk menghitung laba rugi usaha.
Pencatatan keuangan usaha harus dibuat rinci dan di-update setiap hari atau setiap ada transaksi.Â
Selain menghitung laba rugi, pencatatan keuangan juga bisa digunakan untuk membuat analisis sederhana terhadap usaha yang dijalankan. Misalnya: komponen biaya apa yang paling tinggi dan bisa ditekan, produk mana yang biasa digemari pasar, dan seterusnya.
Saat ini, sudah banyak apps pencatatan keuangan usaha yang bisa diunduh gratis dari penyedia aplikasi sehingga pencatatan keuangan sudah bisa dibuat lebih praktis dibanding membuatnya secara manual.Â
Manfaat lain dari pencatatan keuangan ini adalah membantu pembagian kewajiban atau pendapatan, jika usaha yang dijalankan merupakan usaha patungan.
***
Demikianlah 5 tips yang bisa diterapkan pada saat memulai usaha dari rumah. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian. (PG)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI