Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Agar Slide Presentasi Lebih Optimal, Keep It Simple!

21 Juli 2021   19:47 Diperbarui: 22 Juli 2021   14:15 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar membuat presentasi dari pixabay.com

Dalam dunia karir, seringkali kita dituntut agar mampu menyajikan informasi atau data dengan apik kepada orang lain. Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan kemampuan membuat slide presentasi yang baik dan meninggalkan kesan mendalam bagi audiens kita. Hanya saja alih-alih meninggalkan kesan mendalam, seringkali persepsi audiens malah jadi bias karena tampilan slide yang tidak optimal dan tidak sesuai dengan tujuan presentasi.

Oleh karena itu kita harus mengetahui tujuan presentasi terlebih dahulu, sebelum merancang konsep presentasinya. 

Untuk tujuan penjualan, misalnya, kita harus membuat tema presentasi yang sesuai dengan brand dan produk yang akan ditawarkan kepada audiens. Mulai dari pemilihan warna dominan, gambar produk yang paling tepat sampai kepada jenis huruf yang akan digunakan. Semuanya harus pas.

Beda lagi dengan presentasi yang digunakan untuk laporan pekerjaan. Untuk tujuan ini pada umumnya desain yang digunakan sedikit lebih formal, mulai dari warna sampai pemilihan jenis huruf. Chart untuk mendukung informasi juga lebih sering digunakan.

Saya sendiri lebih sering membuat slide yang bertujuan untuk edukasi. Presentasi sejenis ini memiliki tantangannya sendiri, yaitu bagaimana menggunakan slide presentasi secara efektif untuk menanamkan ide atau pengetahuan baru kepada audiens.

Tantangan bertambah jika latar belakang audiens (profesi, suku, usia dan tingkat pendidikan) sangat bervariasi. Belum lagi bicara rentang konsentrasi setiap orang yang berbeda-beda satu sama lain.

Belajar dari pengalaman, model slide presentasi yang paling sesuai untuk tujuan ini adalah presentasi yang sederhana tapi powerfull. Sederhana berarti presentasi dibuat minimalis tapi tetap berbobot dan menarik.

Keep it simple! Ini prinsipnya. Manfaat dari slide yang sederhana adalah audiens dapat menangkap pesan yang akan disampaikan dengan mudah. Kesan yang diterima audiens juga lebih kuat dengan slide yang sederhana, dibanding slide yang ramai dan kompleks.

Dengan konten yang minimalis, presenter atau pembicara diberi ruang yang lebih lebar untuk menjelajahi dan memaparkan isi konten tersebut. Dengan demikian jalannya presentasi akan lebih fleksibel dan presenter bisa menyesuaikan penjelasannya dengan latar belakang audiens yang disasar.

Berikut beberapa tips menyusun slide presentasi yang sederhana tapi tetap powerfull yang biasa saya gunakan.

1 Slide 3 Point 

Apakah Anda sering mendengar kaidah membuat presentasi yang satu ini? Ya, saya juga sering mengaplikasikannya pada slide buatan saya.

Memang sebaiknya jangan menjejali terlalu banyak konten ke dalam satu slide. Satu slide berisi 3 point penjelasan sudah cukup. 

Jika yang akan dijelaskan lebih dari itu, silakan menambah slide penjelasan lagi. Mengapa? Agar audiens tidak cepat bosan dan tidak pusing duluan melihat slide kita.

Lah, kan topiknya bisa masuk satu per satu dengan fitur animasi! Mungkin ada yang spontan berpikiran demikian.

Jangan lupa, layout slide juga penting untuk diatur dengan baik agar mengoptimalkan presentasi kita. Dengan maksimal 3 point penjelasan, kita dapat memberi space yang lega untuk layout slide presentasi. Hurufnya tidak kekecilan atau gambarnya tidak himpit-himpitan. Pesannya pun lebih jelas.

Slide presentasi ini contohnya.

Contoh slide presentasi. Gambar dokumen pribadi
Contoh slide presentasi. Gambar dokumen pribadi

Contoh slide presentasi. Gambar dokumen pribadi
Contoh slide presentasi. Gambar dokumen pribadi

Visual itu Penting

Dengan slide yang sederhana, kita bisa berkreasi secara optimal dengan elemen-elemen visual. Tempatkan dengan baik tulisan, gambar, icon dan permainan warna agar slide lebih menarik. Sederhana tidak berarti hambar, bukan?

Sedapat mungkin jangan mengisi satu slide dengan hanya satu elemen saja. Misalnya satu slide isinya tulisan semua. Tapi kita juga harus menjaga agar semuanya tetap proporsional, jangan sampai malah terkesan norak. 

Jangan lupa menggunakan warna-warna yang soft agar mata audiens tidak cepat jenuh, khususnya kalau slide presentasi yang akan ditampilkan cukup banyak.

Coba bandingkan kedua slide ini. Konten keduanya sama, yaitu mengenai jenis-jenis lead. Mana yang menurut Anda lebih menarik dan berkesan? Slide pertama atau kedua?

Jenis Lead dengan layout list. Gambar dari dokumen pribadi
Jenis Lead dengan layout list. Gambar dari dokumen pribadi
Jenis Lead dengan layout mind map. Gambar dari dokumen pribadi
Jenis Lead dengan layout mind map. Gambar dari dokumen pribadi

Slide kedua lebih menarik dan meninggalkan kesan, bukan?

Slide dengan elemen visual yang kuat juga memberi manfaat jika banyak audiens kita yang bertipe visual (lebih mudah menangkap materi dengan menggunakan tampilan: gambar, grafik, dst).

Jangan Monoton 

Sederhana juga tidak berarti monoton. Walaupun sederhana, kita bisa membuat slide presentasi tetap menarik dan menimbulkan kesan dinamis. 

Kiat yang paling sering saya terapkan adalah menghindari slide berbentuk daftar atau paragraf. Kemudian icon atau elemen-elemen visual yang digunakan juga lebih bervariasi.

Tidak perlu menuliskan seluruh pemaparan kita dalam slide. Cukup kata-kata kunci penjelasannya saja sebagai anchor untuk memandu arah penjelasan kita selanjutnya. 

Apalagi saat ini aplikasi prensentasi sudah dilengkapi dengan kolom untuk menuliskan catatan yang tidak akan nampak pada slide di layar proyektor (yang akan dilihat audiens), tetapi tetap nampak di layar komputer presenter. Ini sangat membantu presenter tidak kehilangan kata-kata, sekaligus menjaga tampilan slide tidak nampak sesak.

Bila perlu setiap slide tampil berbeda, tapi tetap ada benang merah yang menghubungkan setiap slide. Bisa berupa tema warna utama yang digunakan, atau konsistensi tema chart jika ada beberapa chart, atau konsistensi jenis huruf yang digunakan pada teks, dan seterusnya.

Contoh slide presentasi. Gambar dari dokumen pribadi.
Contoh slide presentasi. Gambar dari dokumen pribadi.

Kesimpulannya, slide yang sederhana tetap bisa dioptimalkan untuk menghasilkan presentasi yang efektif. Selain memberikan ruang yang lebar bagi kita untuk berkreasi, slide yang sederhana juga membuat presenter atau pembicara memaksimalkan perannya sebagai bintang dalam sebuah presentasi. Semoga bermanfaat. (PG)

---

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun