Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sasando Memecah Sepi

5 April 2021   20:44 Diperbarui: 5 April 2021   21:33 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Paskah yang singkat
badai singgah sejenak
seperti kawan lama yang bertandang ke rumah kerabat.

Beranda sedang sepi
jadi dicarinya tuan rumah di dalam rumah.

Di sudut kamar
mereka sedang meniti hening
pada bulir-bulir rosario
dan bulir-bulir air mata
dari mata yang terpejam.

Ah,
padahal dia berharap
suguhan ubi rebus dan kopi hitam yang mengepul.

Sesaat setelah melanjutkan perjalanan yang tertunda
sayup-sayup
denting Sasando memecah sepi.

---

kota daeng, 5 April 2021

#PrayForNTT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun