Ini yang utama. Belajar!
Pada dasarnya manusia adalah makhluk pembelajar. Kita baru berhenti belajar jika sudah dipanggil Yang Mahakuasa. Jadi kita tinggal mengasah kembali keterampilan tersebut saat menghadapi pekerjaan baru.
Pelajari bagaimana pekerjaan tersebut dikelola? Wawasan atau keterampilan apa saja yang dapat menunjang kesuksesan kita pada pekerjaan tersebut? Bagian-bagian mana pada pekerjaan tersebut yang krusial dan esensial sehingga membutuhkan perhatian lebih? dan lain-lain.
Sering-seringlah bertanya dan mencari informasi kepada karyawan-karyawan yang sudah lebih dulu bekerja di tempat tersebut, baik itu atasan, rekan kerja selevel atau bawahan sekalipun. Pengetahuan tidak memandang struktur manajemen, bukan?
Bukalah sebanyak mungkin referensi untuk mendapat ilmu atau wawasan baru tentang pekerjaan kita.Â
Sebagai contoh, saat dinyatakan diterima bekerja di Credit Union, saya lalu mencari banyak referensi tentang gerakan Credit Union, mempelajari kembali dasar-dasar akuntansi, manajemen, public speaking, dan pengetahuan lainnya lalu mencoba menghubungkannya dengan rutinitas pekerjaan yang dijalani.
Memang, beberapa perusahaan memiliki program training yang memadai untuk para karyawan termasuk karyawan yang baru diterima bekerja. Program seperti ini biasanya cukup membantu percepatan pembelajaran karyawannya. Â
Tapi jika kita kebetulan bekerja di perusahaan yang program training-nya minim, bahkan tidak ada sama sekali, ya satu-satunya jalan harus banyak belajar secara mandiri.
Bekerja Maksimal Bahkan Ekstra
Jangan ragu menunjukkan kemampuan terbaik saat diserahi tanggung jawab pekerjaan. Bekerjalah sepenuh hati, penuh tanggung jawab dan dedikasi bahkan untuk tugas yang kelihatannya sepele.Â
Bisa jadi pimpinan sedang mencari tahu apa kita layak diberi tanggung jawab yang lebih besar atau tidak.
Bahkan, jangan takut mengambil pekerjaan tambahan jika dibutuhkan. Bukan hanya tentang lembur, Â tapi mengerjakan satu atau dua tugas di luar jobdes yang semestinya.