Di antara gelap gulita
berkas cahaya lilin mungil menyeruak
seringkali sesak
nyaris tiada celah untuk menghela napas.
Tubuhnya enggan terbakar seperti biasa
tangan-tangan gelap terlalu kuat mendekap
hingga
helai cahaya sisa setipis rambut.
Satu jentik saja
padam sudah.
Namun jika sebelum padam
cahayanya masih sempat menyalakan lilin mungil lainnya
maka perjuangan terang masih berlanjut.
Mungkin tidak akan bisa menguasai seluruh gelap
dalam ruangan
tapi titik demi titik cahaya yang belum luruh
cukup sudah.
Demikianlah
terang berjibaku tanpa henti dalam ruang hati nurani kita.Â
---Â
kota daeng, 19 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H