Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang Hati Nurani

19 Maret 2021   19:25 Diperbarui: 19 Maret 2021   19:27 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Di antara gelap gulita
berkas cahaya lilin mungil menyeruak
seringkali sesak
nyaris tiada celah untuk menghela napas.

Tubuhnya enggan terbakar seperti biasa
tangan-tangan gelap terlalu kuat mendekap
hingga
helai cahaya sisa setipis rambut.

Satu jentik saja
padam sudah.

Namun jika sebelum padam
cahayanya masih sempat menyalakan lilin mungil lainnya
maka perjuangan terang masih berlanjut.

Mungkin tidak akan bisa menguasai seluruh gelap
dalam ruangan
tapi titik demi titik cahaya yang belum luruh
cukup sudah.

Demikianlah
terang berjibaku tanpa henti dalam ruang hati nurani kita. 

--- 


kota daeng, 19 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun