Isu tentang Jokowi jadi presiden tiga periode kembali mencuat ke permukaan. Seperti biasa, isu-isu sensitif seperti ini selalu sukses menuai keramaian.
Padahal isu serupa sudah pernah muncul sebelumnya dan Jokowi sudah menyanggahnya dengan diplomatis.
Sekarang isu presiden tiga periode dilontarkan kembali oleh Amien Rais. Akan ada skenario menggelar sidang istimewa MPR untuk mengamendemen UUD 1945, menurutnya, yang langsung mendapat bantahan dari Ketua MPR, Bambang Soesatyo.
Memang tokoh yang satu ini selalu lekat dengan pemberitaan karena ada saja pernyataannya yang jadi biang gosip.
Saya jadi menduga-duga ada keinginan menjadi presiden yang terpendam di alam bawah sadarnya, sehingga tindak tanduk yang keluar ya selalu berusaha melemahkan citra presiden Jokowi walaupun dengan kata-kata yang tidak realistis.
Pernyataan-pernyataan aneh bin ajaib dari pendiri partai Ummat ini banyak tercatat dalam riwayat berita-berita politik tanah air.
Mungkin belum hilang dari ingatan kita dinamika politik tanah air menjelang pilpres 2019  yang lalu. Amien Rais membuat heboh dengan memberi label pada partai politik dengan partai setan dan partai Allah. Saat itu partai setan dialamatkan kepada partai-partai pendukung presiden petahana.
Lalu tidak lama berselang, mantan politikus PAN ini membuat pernyataan blunder lagi yang kurang lebih seperti ini: Allah pasti malu jika tidak mengabulkan doa jutaan umat yang ingin ganti presiden. Mengulas hal tersebut, saya sampai menulis artikel "curhat" berjudul Personifikasi Tuhan yang Kebablasan.
Entah mengapa, sejak Jokowi menjabat presiden, tokoh yang sempat menyandang gelar Bapak Reformasi ini selalu memanfaatkan momentum untuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan aneh malah kadang provokatif.
Akhirnya tadi malam di jagat twitter tagar #AmienRaisSakitJiwa naik di tangga trending topic. Entah itu organik atau by design, tagar itu membuat kita ngeh, mesti hati-hati menyikapi pernyataan-pernyataan bapak yang satu ini. Tidak boleh bersumbu pendek, harus tetap tenang dan bijak.
Persis seperti sikap yang ditunjukkan Jokowi. Alih-alih mau bersikap reaktif yang bisa menimbulkan celah untuk "serangan" berikutnya, Jokowi menyikapinya dengan khas.
"Janganlah membuat kegaduhan baru. Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi," ucap Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/3/2021).
Presiden Jokowi memastikan bahwa ia bakal patuh pada konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945 yang menggariskan masa jabatan Presiden Indonesia maksimal 2 periode.
Ada-ada saja ya isu yang mengganggu fokus presiden. Untung ketemu Jokowi. Coba saya yang jadi presiden pasti akan menanggapi isu tersebut dengan jawaban, "Dua periode cukup. Tapi kalau dua periode saja cukup, apalagi tiga periode!"Â
Salam siang pembaca sekalian. (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H