Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Lalat dalam Cangkir Kopi

24 Februari 2021   20:27 Diperbarui: 25 Februari 2021   18:32 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Seekor lalat terperangkap di antara asap dari dalam cangkir kopiku yang masih mengepul.

Aku pun menunda meneguknya sejenak dua jenak sembari berseluncur di lini masa menonton parodi-parodi di sana. Setelah kopi dingin aku berharap lalat tersesat sudah pergi menjauh.

Ternyata sekarang dia sudah mengapung kaku di dalam cangkir kopi. Malang nian nasibnya.

Aku ingin mengangkat jenazah lalat dari dalam cangkir, menguburkannya baik-baik dan memberikan kata-kata terakhir pada saat pemakamannya.

Tapi aku takut dijerat pasal-pasal
kurang berperikemanusiaan dan terlalu berperikelalatan.

Ah,
aku pun menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada saksi mata
lalu menghabiskan seluruh isi cangkir dalam sekali teguk.

Gluk!

Barang bukti aman sekarang.

---


kota daeng, 24 februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun