Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Banjir Kata-kata

23 Februari 2021   20:30 Diperbarui: 23 Februari 2021   20:32 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gamabr dari freepik.com

Saban penghujan tiba
air merambat di antara beton metropolitan
mengakumulasi diri menjadi banjir dan konten berita.

Pun kata-kata
membanjiri kolom opini, lini masa dan sosial media
membanjiri layar kaca dan layar gawai
pisuh, sanjung, benci, dengung
kapitalis, apatis, birokratis,
eksekutif, legislatif, karitatif
sosial, kutuk, dengki, puja
sebut saja.
Semua jenis kata bisa ditemukan dengan mudah
di antara banjir.

Malah jangan-jangan
bukan kata-kata yang mendompleng banjir
tapi banjir-lah yang mendompleng kata-kata.

Esok
jika gerimis telah menjelma jadi hujan
dan hujan menjelma jadi banjir
marilah kita belajar merajut hening
siapa tahu banjir pun segera berpaling.

Siapa tahu ...

--- 

kota daeng, 23 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun