Desember yang Dingin
Desember yang dingin ingin menceritakan kisah yang lain
tentang sepasang anak manusia yang telah berjanji
janji yang setelah semusim menggema kembali.
Tapi gema itu
dengan atau tanpanya
mereka tetap dipisahkan laut
bukit
lembah
benua
dan pandemi.
---Â
Lonceng di Gereja Tua
Lonceng di gereja tua masih tertidur dalam hening dan damai.
Paduan suara burung-burung gereja
pun tarian hujan di atas atap yang datang setiap Desember tiba
mencoba membangunkannya.
Sayangnya
pesona lagu nina bobo yang dilantunkan nona C
masih lebih besar pengaruhnya.
---
Apa yang kamu rindukan dari Desember?
Apa yang kamu rindukan dari Desember?
Apakah kerling matanya yang bening dan syahdu?
Lantunan suaranya yang lembut dan merdu?
Canda tawanya yang mendinginkan kalbu?
Atau harapan yang dibawanya setiap kali dia mampir di depan pintumu?
Aku?
Ah, aku berusaha tidak pernah merindukannya.
Begitulah caraku agar tidak rapuh
setiap kali harus berpisah kembali dengannya.Â
---Â
kota daeng, 2 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H