Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tidak Enak Body Sepulang dari Resepsi Pernikahan

20 November 2020   13:06 Diperbarui: 20 November 2020   13:27 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari freepik.com

Tiga hari setelah menghadiri sebuah acara resepsi pernikahan, Badrun merasa tidak enak body. Jantungnya berdebar kencang, lebih kencang dari ritme biasanya.  Sesekali keluar keringat dingin. Suhu tubuhnya juga tidak stabil. Kadang normal kadang hangat. Untunglah pada pagi hari suhu tubuhnya selalu normal, sehingga lolos dari scanner suhu tubuh oleh sekuriti kantor. Tapi untuk masuk ke tempat perbelanjaan dia belum berani.

Awalnya dia menyembunyikan perihal gejala tersebut dari teman-teman kerjanya. Tapi setelah dua hari berlalu, dia merasa harus cerita pada seseorang. Dan seperti biasa sasaran curhatnya selalu Tom, rekan kerja yang bertetangga meja dengannya.

"...tapi kamu ke resepsinya pakai masker, kan?" tanya Tom sembari merapikan dokumen di atas mejanya setelah bermenit-menit mendengar cerita Badrun. Keningnya mengernyit pertanda penasaran.

"Iya. Masker standar lagi, Tom," sahut Badrun.

"Kamu pakainya sepanjang resepsi?" tanya Tom lagi.

"Iya," Badrun menyahut sambil mengangguk.

"...waktu makan?"

"... kalau makan maskernya dibuka-lah. Masa makan pakai masker?," sambar Badrun sambil mengetok kepala Tom pakai mistar besi.

"Ya siapa tahu kan?" balas Tom sambil meringis dan mengusap-usap kepalanya. "Kalau gitu kamu mending pergi rapid test, daripada bikin risau seperti ini!"

"Huss!" Badrun memasang jari telunjuk di depan bibirnya. "Jangan keras-keras, goblok! Nanti kedengaran," ucapnya pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun