Kenangan Getir yang Dirindukan
Hujan pertama di bulan November jatuh di ujung senja
tidak deras Â
tapi cukup untuk membawa beberapa kenangan getir
hanyut melewati selokan
melewati kanal yang membelah kota
sampai ke samudera raya.
Mungkin dia akan bertemu kekasihnya di sana
atau malah pemilik kenangan yang ternyata merindukannya.Â
---Â
Di Kaki November
Di kaki November
aku mencari untaian kata yang belum sempat diucapkan
hujan pada awan.
Tapi aku menemukannya di saku bajuku
dalam bentuk lipatan surat cinta
yang mestinya kuberikan kepadamu semusim yang lalu.Â
---
Halo, Namaku November
"Halo, namaku November," ucapmu membuka sesi wawancara
Dunia seperti berhenti berputar beberapa jenak.
Aku pun memperkenalkan nama kami
"Namaku Harapan, di sebelah kananku Iman dan di sebelah kiriku Kasih."
Melihat bintang-bintang di matamu
kami pun sepakat melewatkan sejumlah pertanyaan yang seringkali klise dan rigid.
Selamat Datang, November!Â
***Â
kota daeng, 1 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H