Jika menghitung secara individu per individu ya mungkin kecil saja perbedaannya. Tapi bayangkan perubahan yang terjadi jika semakin banyak orang yang melakoni aksi hemat energi ini.
Menggunakan Peralatan dengan Label Energy Star
Label Energy Star adalah standarisasi untuk peralatan elektronik yang telah lulus uji energi. Standar Energy Star diawali di Amerika Serikat pada tahun 1992 oleh EPA (Enviromental Protection Agency) bekerja sama dengan Departemen Energi.Â
Sejak standar uji energi ini dikembangkan, sejumlah negara seperti Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru dan Taiwan pun ikut mengadopsi standar tersebut dan saat ini telah menjadi standar internasional.
Peralatan yang telah mendapat label Energy Star menerapkan konsep green computing, lebih hemat energi dan memiliki umur perangkat keras yang lebih lama.  Â
Paperless
Produksi dokumen yang intens membuat perkantoran cenderung menjadi penghasil sampah kertas. Kiat-kiat mengurangi produksi sampah kertas adalah menggunakan kembali halaman kosong (di balik kertas bekas) untuk mencetak dokumen yang tidak bersifat official, meminimalkan penggunaan kertas dengan digitalisasi sistem kerja, serta dokumen-dokumen (yang relevan) didistribusikan dan diarsipkan secara daring. Saat dibutuhkan versi cetaknya, barulah dokumen-dokumen ini dicetak.
Dengan menghemat kertas, kita berkontribusi pada kelestarian lingkungan karena bahan baku utama pembuatan kertas adalah pohon. Memang saat ini sudah banyak kertas daur ulang, tapi tetap saja proses produksinya meninggalkan jejak karbon ke atmosfir kita.
Kiat-kiat di atas sebenarnya cukup sederhana. Beberapa mungkin terlihat rumit, tapi bisa dilakukan dengan melibatkan orang-orang di sekitar kita. Ajaklah pimpinan, kolega atau bawahan untuk ikut andil dalam climate action ini melalui pendekatan yang baik. Dengan melakukan aksi sekecil apapun, kita telah ikut berkontribusi untuk aksi iklim secara global untuk menjaga bumi sebagai rumah bersama.
Salam lestari!Â
---