Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jadi Anggota Koperasi "Zaman Now", Ikut Jaga Stabilitas Sistem Keuangan

31 Agustus 2020   21:51 Diperbarui: 31 Agustus 2020   21:40 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari kompas.com

Peran koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional kerap dipandang sebelah mata. Padahal selama ini koperasi memusatkan pelayanannya pada masyarakat kecil dan UMKM yang terbukti cukup tangguh menghadapi hempasan badai ekonomi. Mungkin masih lekat di ingatan kita saat krisis ekonomi global ikut melanda tanah air pada tahun 1998 dan 2008 yang membuat sektor keuangan nyaris lumpuh. Saat itu geliat masyarakat akar rumput-lah yang kemudian menjadi penopang perekonomian tanah air.

Dari perspektif tata kelola, koperasi khususnya koperasi simpan pinjam sebenarnya melakoni prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang prudent dan aman.

Ilustrasinya seperti ini. Anggota koperasi memiliki simpanan wajib, simpanan sukarela serta tabungan-tabungan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota koperasi. Misalnya: jika anggota koperasi didominasi oleh nelayan, maka koperasi semestinya menyiapkan tabungan khusus untuk keperluan nelayan seperti tabungan untuk pembelian perahu dan alat tangkap atau simpanan darurat yang digunakan pada saat cuaca sedang ekstrim sehingga tidak memungkinkan untuk melaut.

Dana bersama yang berasal dari simpanan ini kemudian digunakan oleh anggota lain yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman. Tabungan anggota peminjam menjadi jaminan utama pinjamannya. 

Untuk meminimalkan risiko kredit, biasanya anggota peminjam diberi pinjaman tidak jauh dari jumlah simpanannya. Tapi apabila kebutuhan calon anggota peminjam jauh lebih tinggi dari simpanannya, maka anggota peminjam harus harus memenuhi syarat dan ketentuan khusus dari koperasi. 

Misalnya sudah harus lulus dari kursus atau pendidikan tertentu, usia keanggotaan sudah cukup lama, memiliki riwayat pengembalian yang baik dari pinjaman-pinjaman sebelumnya atau menyertakan jaminan tambahan.

Tentu saja analisis kreditnya juga harus mendukung guna memastikan anggota memiliki kemampuan bayar yang memadai untuk pinjamannya.

Jadi prinsipnya adalah dana bersama ini dari anggota, dikelola oleh anggota dan hasilnya kembali ke anggota. Jika koperasi berhasil mengedukasi anggota-anggotanya untuk menjadi anggota aktif (baik menabung, meminjam maupun mengembalikan pinjaman) koperasi akan menjadi institusi keuangan yang tangguh dan tahan banting.

Saya sendiri sudah menjadi anggota pada salah satu Koperasi Credit Union sejak tahun 2009. Selama ini sudah beberapa kali memanfaatkan produk pinjaman dari Credit Union kami: Pinjaman Tanah dan Perumahan untuk membeli aset berupa tanah, Pinjaman Kendaraan (untuk pinjaman ini saya sudah dua kali mengajukan untuk pembelian sepeda motor) dan Pinjaman Konsumtif (kebutuhan keluarga).

Patut disyukuri, selama ini semua pinjaman selalu dibayar tepat waktu dan tepat jumlah (TWTJ). Sebagai anggota Credit Union, saya memahami betul dalam manajemen keuangan koperasi pengembalian pinjaman TWTJ cukup penting untuk memastikan arus kas koperasi berjalan baik, likuiditas selalu terjaga dan pendapatan tetap optimal. 

Dengan likuiditas yang terjaga, kebutuhan uang tunai untuk anggota lain baik untuk penarikan simpanan maupun pencairan pinjaman dapat terpenuhi dengan baik.

Pendapatan yang optimal membuat operasional koperasi berjalan dengan baik dan koperasi mampu memenuhi biaya modal seperti pembayaran jasa tabungan.

Dalam sistem keuangan nasional, ada lima entitas yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain yaitu perusahaan keuangan, pasar keuangan, infrastruktur keuangan, perusahaan non-keuangan dan rumah tangga. Dengan memiliki tata kelola keuangan yang baik, koperasi ikut berkontribusi menjaga stabilitas sistem keuangan nasional ini.

Digitalisasi Koperasi            

Pada era digital saat ini, digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan. Semua hal menjadi terdigitalisasi dan semakin terhubung satu sama lain. Tidak terkecuali untuk entitas seperti koperasi.

Credit Union kami pun tidak ingin "ketinggalan kereta" dan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk urusan digitalisasi. Vendor yang dipercaya sudah berpengalaman menangani sistem dan aplikasi keuangan sejumlah bank perkreditan rakyat dan intitusi keuangan lainnya, sehingga tidak mengalami kesulitan yang berarti saat menangani Credit Union kami.

Digitalisasi koperasi mencakup produk-produk simpanan dan pinjaman dalam platform sistem keuangan yang digunakan dan mobile apps. Saat ini, anggota Credit Union dapat dengan mudah mengecek saldo simpanan dan pinjaman serta bertransaksi langsung dari gawai masing-masing kapan pun selagi terjangkau sinyal internet.

Simpanan harian dapat didebet masuk ke simpanan lainnya seperti simpanan wajib, simpanan unggulan dan sejumlah simpanan lainnya, juga untuk pembayaran angsuran pinjaman. 

Algoritma aplikasi sudah menghitung secara otomatis pokok angsuran dan bunga pinjaman yang harus dibayarkan sesuai dengan karakteristik pinjaman pada perjanjian kredit anggota peminjam.

Bagi saya pribadi, mobile app yang terhubung dengan sistem keuangan Credit Union ini sangat membantu, karena tidak lagi "terjebak" antrian panjang di kantor untuk mengisi slip dan melakukan pembayaran secara tunai.

Pembayaran dan transaksi via mobile app ini sangat sesuai dengan gaya hidup digital yang dianjurkan pada masa normal baru saat ini. Selain meminimalkan risiko transmisi virus korona, gaya hidup digital juga mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang dapat menjaga laju inflasi, mengurangi biaya pengelolaan uang tunai serta mengurangi risiko-risiko penggunaan uang tunai.

Digitalisasi ini tidak hanya terbatas pada digitalisasi produk dan pelayanan, tapi memiliki cakupan yang lebih luas. Digitalisasi memungkinkan Credit Union tergabung dalam Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) melalui bank afiliasi yang bermitra dengan vendor. Dengan demikian Credit Union juga terhubung dengan ekosistem keuangan yang lebih luas.

Anggota Credit Union pun dapat memanfaatkan app untuk melakukan sejumlah transaksi pembayaran, pengisian uang elektronik, transfer dari dan ke rekening bank dan sejumlah transaksi lainnya.

Akhirnya penggunaan mobile banking di gawai saya pun mesti saingan dengan penggunaan app dari Credit Union. Malah untuk transaksi seperti top up e-money dan mengisi pulsa, saya lebih sering menggunakan mobile app dari Credit Union. 

Hitung-hitung ikut membangun koperasi saya juga, karena vendor menerapkan sistem bagi hasil untuk setiap fee dari transaksi via app. Ada bagian dari fee yang menjadi pendapatan vendor, ada yang menjadi pendapatan Credit Union.

tampilan mobile app Credit Union. Gambar: dokpri
tampilan mobile app Credit Union. Gambar: dokpri

Di sisi lain digitalisasi koperasi juga membawa keuntungan bagi pemerintah selaku regulator dan pengambil kebijakan fiskal, karena koperasi mampu menjangkau sampai ke masyarakat akar rumput: individu, komunitas kecil atau usaha rakyat yang unbankable. 

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terhubung dalam ekosistem keuangan, beberapa gerakan nasional untuk menjaga stabilitas sistem keuangan seperti GNNT, peningkatan financial inclusion masyarakat, bahkan pemberantasan tindak pidana pencucian uang juga semakin terwujud.

Kesimpulan

Koperasi yang telah memiliki tata kelola yang baik dan mengadopsi digitalisasi dalam produk dan pelayanannya ikut menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. 

Peran ini akan semakin terwujud jika semakin banyak anggota koperasi yang teredukasi untuk memanfaatkan produk-produk keuangan yang telah terdigitalisasi dan terhubung dengan ekosistem keuangan yang lebih luas.

Jadi image koperasi yang dulu identik dengan kata kuno dan ketinggalan zaman sekarang sudah tidak berlaku lagi. Koperasi telah menjelma menjadi entitas keuangan yang modern dan up to date. Dengan menjadi anggota koperasi yang baik, kita pun ikut berkontribusi pada pembangunan ekonomi tanah air. (PG)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun