Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dulu Kita Dijajah Belanda, Sekarang Dijajah Corona

16 Agustus 2020   19:03 Diperbarui: 16 Agustus 2020   19:39 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua ancaman tersebut adalah wajah kontemporer dari penjajahan yang sedang berlangsung saat ini.

Ancaman terbaru yang sedang menimpa negara kita adalah bencana kesehatan yang kemudian merembet kepada sendi-sendi kehidupan yang lain termasuk ekonomi: Covid-19!

Ilustrasi virus corona. Gambar dari kompas.com
Ilustrasi virus corona. Gambar dari kompas.com

Ya, memang virus corona telah menjadi masalah semua bangsa di dunia, tetapi mari melihatnya dari perspektif bangsa kita sendiri. Saat ini kita semua sedang "berperang" sesuai dengan kapasitas masing-masing untuk mengalahkan (baca: meminimalkan risiko penularan) virus corona ini. Sebagaimana layaknya sebuah perang, korban telah banyak berjatuhan. Cerita duka terjadi setiap hari di lini masa.

Dikutip dari kompas.com, pada tanggal 15 Agustus 2020, terjadi penambahan 2.345 kasus baru sehingga total kasus Covid-19 se-Indonesia secara akumulasi berjumlah 137.468 orang dengan angka kematian secara akumulasi berjumlah 6.071 orang. Tetapi selalu ada harapan bagi mereka yang berjuang. Pada tanggal yang sama dilaporkan 1.703 orang sembuh, sehingga total penderita yang sembuh secara akumulasi telah berjumlah 91.321 orang.

Jadi bagaimana, apa kita sudah benar-benar merdeka?

Segala permenungan di atas pada akhirnya membawa saya pada suatu kesimpulan. Saat ini, merdeka bukanlah sebuah status atau kondisi akhir. Merdeka adalah bagian dari sebuah proses panjang perjuangan yang berlangsung terus menerus.

Proklamasi adalah kemerdekaan yang membuka kisah panjang perjuangan mencapai puluhan, ratusan dan ribuan kemerdekaan lainnya karena ancaman akan selalu datang dan kita akan selalu berjuang.

Sejarah telah membuktikan, sebagai bangsa dan negara kita berhasil mengatasi ancaman baik dari dalam dan luar negeri: ancaman penjajahan, agresi militer, disintegrasi dan sejumlah ancaman lain. Paling tidak, negara kita masih eksis sampai hari ini, setelah 75 tahun proklamasi dicetuskan.

Dengan semangat yang sama, kita percaya Covid-19 pun bisa kita taklukkan pada saatnya. Dengan bersatu padu dan berjuang bersama-sama, tidak ada musuh yang tidak bisa kita kalahkan. Kata kuncinya adalah bersatu dan berjuang bersama-sama.

Akhirnya, mari menyambut Hari Ulang Tahun negara kita dengan penuh syukur. Mari selalu berjuang untuk kemajuan bangsa dan negara dengan cara kita masing-masing, tentu saja. Merdeka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun