Dia hadir tiap pengujung bulan
selalu tersenyum
mencoba mencari perhatian
padahal tanpa senyuman sekalipun
kami tak akan pernah melewatkannya.
Selalu tersenyum
meskipun neraca dalam kertas kerja jomplang
gara-gara nominal sebuah jurnal tercecer di bawah meja biro.
Selalu tersenyum
sekalipun kesabaran semua orang sudah di titik nadir
hingga kesalahan yang lebih kecil dari nila setitik saja
bisa bikin Surat Peringatan melayang dari ruang general manajer.
Selalu tersenyum
walaupun berada di antara kepala-kepala yang rentan vertigo
dan mata-mata yang lelah karena deretan digit yang rigid.
Selalu tersenyum hangat
walaupun di luar sana dingin mencekik malam
dan di dalam sini pendingin ruangan membekukan ujung bibir.
Tapi setelah melewati derita kecil itu
kami pun menyadari
dia tersenyum karena sedang membagikan energi dari masa depan.
Kehadirannya adalah awal dari lembar kerja yang baru
dan harapan yang baru.
Dan sebelum pergi, dia selalu memperkenalkan diri
seolah kami semua orang asing baginya
"Namaku End of Month"
ucapnya
tak lupa tersenyum.
---
kota daeng, 31 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H