Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ferdian Paleka Unggah Video Permintaan Maaf, Semoga Bukan Prank Lagi

22 Juni 2020   20:16 Diperbarui: 22 Juni 2020   20:13 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu nama Ferdian Paleka masih segar di ingatan kita. Youtuber muda yang satu ini mendadak jadi perbincangan hangat setelah mengunggah konten berisi prank pemberian sembako dalam kardus kepada sejumlah waria yang ternyata berisi sampah.

"Keusilan" ini tak urung membuat dia dan beberapa kawannya dilaporkan ke kepolisian oleh para korban. Setelah itu mereka pun terpaksa kucing-kucingan dengan polisi dan pada akhirnya sukses mengecap dinginnya lantai rumah tahanan.

Nah, beberapa waktu lalu Ferdian Paleka sudah boleh menghirup udara bebas, karena pihak pelapor mencabut tuntutannya.

Kesempatan kedua ini baik digunakan Ferdian untuk memperbaiki diri. Konten sampah yang menyeret dirinya pada masalah mestinya jadi bahan pembelajaran. Menghasilkan konten yang viral dan ditonton oleh banyak orang tentu menjadi impian para content creator. Tetapi jika hal itu terjadi karena menciptakan konten yang tidak etis atau tidak bermoral, penilaian penonton pasti akan jauh berbeda.

Alih-alih memberi apresiasi, penonton justru menyumpahi atau seperti pada kasus Ferdian Paleka ini, malah menyeretnya ke balik jeruji besi.

Mungkin refleksi pribadi inilah yang membuatnya kembali mengunggah video permohonan maaf di akun Youtube pribadinya, ferdian paleka hari Minggu (15/6) yang lalu.

Pada video berjudul "Maafkan saya" tersebut Ferdian mengungkapkan penyesalan mendalam kepada semua subscriber juga masyarakat Indonesia secara luas.

"Gua cuma mau minta maaf sedalam-dalamnya kepada semua masyarakat Indonesia, ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak, atas apa yang gua lakuin," ucapnya pada video berdurasi 4 menit 46 detik tersebut.

Menurutnya, video viral yang membuatnya diciduk polisi sebenarnya dibuat untuk "bercandaan" saja dan tidak pernah terbersit di pikirannya kalau video berisi prank sampah itu akan jadi viral, bikin heboh se-Indonesia raya dan menyeretnya ke dalam penjara. Dia pun berniat menjadikan masalah ini sebagai pembelajaran pribadi dan ke depan akan berusaha memperbaiki diri dengan menyajikan konten-konten yang lebih positif dan bermanfaat bagi subscriber dan masyarakat.

Sekalipun sudah tertimpa kasus, subscriber akun Youtube Ferdian masih bisa dikatakan cukup tinggi di angka 179 ribu subscriber. Dan sampai tulisan ini ditayangkan, video permohonan maaf di Youtube tersebut sudah ditonton lebih dari 585 ribu kali, mendapat like 41 ribu kali dan dislike 31 ribu kali.

Ini artinya sekalipun masih "dibenci" oleh sebagian masyarakat, potensi penonton Ferdian Paleka masih cukup tinggi.

Semoga saja, permohonan maaf kali ini benar-benar tulus dan Ferdian benar-benar akan menciptakan konten-konten yang lebih positif ke depannya. Jangan sampai hanya sekadar prank, seperti video "minta maaf tapi bo'ong" yang dulu juga beredar luas menyusul video prank sampah.

Semoga kasus ini juga jadi pembelajaran buat kita semua untuk lebih bijak mengunggah konten ke dunia maya. Menjadi viral tapi tidak bermanfaat atau tidak bermoral, buat apa? Malah bisa menyeret kita ke dalam masalah yang lebih pelik. (PG)

---

video Maafkan saya by Ferdian Paleka


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun