Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rating App detikcom Hanya 1.1, Ada Apa?

16 Juni 2020   21:03 Diperbarui: 16 Juni 2020   20:52 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari tekno.kompas.com 

Ini hanya contoh kecil bagaimana kesalahan redaksi judul bisa berbuntut panjang di tengah khalayak.

Selain aplikasi detikcom, kita tahu bersama sejak akhir tahun lalu, aplikasi portal berita Tempo juga sudah dibuat jeblok rating-nya oleh jempol warganet. Saat ini rating aplikasi tempo di playstore berada pada rating 1.3.

Memberi rating jelek kepada aplikasi memang telah jadi salah satu cara pengguna menyampaikan protesnya kepada vendor penyedia aplikasi.

Untuk kategori aplikasi lain di luar portal berita seperti misalnya games, finance, photography, dan lain-lain, memberi rating jelek biasa digunakan untuk menyampaikan keluhan seperti misalnya ada fitur yang kurang berfungsi, terdapat sejumlah bug, terjadi kesalahan atau hal-hal lain yang mengganggu kenyamanan pengguna aplikasi. 

Dan rating jelek apalagi rata-rata tiga ke bawah, menjadi indikator peringatan kepada vendor untuk segera memperbaiki aplikasinya. Jika tidak, pengguna akan "pindah ke lain hati".

Misalnya ada dua aplikasi dengan fungsi serupa, katakanlah aplikasi audio editor. Aplikasi yang satu memiliki rating 4.6 sedangkan yang satu lagi 2.9, tentu calon pengguna akan lebih mempertimbangkan menginstal aplikasi dengan rating 4.6.

Untuk aplikasi penyedia berita, selain memberi impresi negatif pada hal teknis, rating jelek juga adalah cara pengguna untuk protes pada konten yang disajikan.

Tentu saja, pemberian rating ini bisa menjadi bias jika sebagian besar pengguna memberi penilaian secara subjektif, atau ada gerakan masif dari warganet untuk menjungkalkan salah satu aplikasi.

Karena itu google juga menyediakan tombol pada setiap ulasan untuk melaporkan ulasan tersebut. Pilihannya adalah menandai ulasan sebagai tidak pantas (inappropriate) atau ulasan tersebut adalah spam. Laporan dari warganet ini akan ikut membantu mesin google menilai ulasan tersebut.

Tapi jika dibandingkan dengan portal penyedia berita yang lain, rating detikcom memang benar-benar jeblok. Lihat saja kompas.com, liputan6.com, kumparan, republika, okezone yang rating-nya di atas 4. Pada rating 3 ada CNBC dan CNN Indonesia. Secara mengejutkan tirto.id rating-nya ada di angka 2.6. Tapi jika melihat ulasan dari para pengguna selain karena konten berita, juga ada masalah teknis, seperti banyak bug, error, aplikasi lambat dan lain-lain.

Memang performa aplikasi penyedia berita ikut ditentukan oleh tingginya klik dan pageview dari pengguna. Hal ini juga berimbas positif pada masuknya iklan yang menjadi salah satu sumber pendapatan penyedia aplikasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun